JAKARTA – Rencana mempertahankan tarif listrik hingga akhir 2019 dipastikan akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan PT PLN (Persero). Apalagi batu bara yang menjadi sumber energi utama pembangkit PLN harganya terus naik.

Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan sebagai perusahaan milik negara, PLN berkewajiban mendukung program pemerintah untuk menjaga stabilitas tarif listrik agar tidak memberikan beban tambahan ke masyarakat.

Di sisi lain PLN juga berposisi sebagai korporasi yang tidak bisa terus berkorban dan mengalami kerugian.

“Badan usaha milik negara adalah korporasi. Tanggung jawab kami tetap harus menjaga bahwa perusahaan ini sehat dan sustainable,” kata Rini di Jakarta, Rabu (28/2).

Untuk itu, agar rencana tidak menaikan tarif listrik berjalan dan tidak memberikan pengaruh buruk terhadap keuangan PLN maka harus segera diputuskan formulasi baru penetapan harga batu bara bagi pembangkit listrik.

“Makanya kami minta DMO itu dengan harga tertentu. Kalau tidak, ya tidak mungkin,” tegas Rini.

Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, mengatakan regulasi yang mengatur DMO batu bara bagi pembangkit listrik tidak lama lagi akan diputuskan. Bahkan, Presiden Joko Widodo langsung turun tangan dalam membahas keputusan tersebut.

Skema fix price menjadi salah satu skema yang akan sangat memberikan dampak positif bagi PLN. Ujungnya adalah masyarakat karena dengan skema tersebut keuangan PLN akan terjaga, sehingga tidak perlu lagi mempertimbangkan kenaikan tarif listrik.

“Mudah-mudahan fix saja. Waktu itu kan range, tapi pemerintah maunya fix. Ya boleh saja, yang penting cukup keekonomiannya untuk PLN. Dulu kan berkisar US$60-US$70 per ton,” ujar Sofyan.

Dia menambahkan dengan fix price tidak perlu lagi ada kekhawatiran akan adanya kenaikan tarif listrik. Skema ini lebih menunjukkan asas keadilan karena pelaku usaha tetap memiliki kesempatan meraup keuntungan.

“Bisa (tidak naik tarif listrik dengan fix price), itu win-win solution pengusaha tidak sangat kaya , cukup untung,” kata Sofyan.(RI)