JAKARTA– PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mengklaim penjualan bahan bakar minyak jenis Pertamax dan Pertalite naik selama puncak arus balik, 19-20 Juni 2018. Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan permintaan terhadap Pertamax naik 18 persen dari rata-rata normal harian sekitar 15 juta liter menjadi 18 juta liter lebih. Sedangkan Pertalite naik 10 persen dari rata-rata normal harian 46 juta liter menjadi 50 juta liter.

“Peningkatan terhadap permintaan BBM berkualitas konsisten sejak arus mudik dimulai. Peningkatan terhadap Pertamax meningkat bertahap sejak arus mudik pada angka 10%, lalu naik 17% dan meningkat 25% dan tertinggi pada puncak arus mudik yang mencapai 49% dari rata-rata normal,” ujar Adiatma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/6).

Adiatma menyebutkan, peningkatan permintaan terhadap Pertamax juga naik sebesar 2% pada hari H, di saat permintaan terhadap semua jenis BBM turun.

 

Konsumsi Pertamax dan Pertalite saat puncak arus balik Lebaran 2018.

Berdasarkan pemantauan tim Pertamina di lapangan, menurut Adiatma, terjadi peningkatan permintaan terhadap Pertamax saat Idul Fitri serta H+1, saat seluruh jenis BBM turun. Hal ini mengindikasikan bahwa Pertamax tetap diminati bukan hanya untuk perjalanan jauh, tapi juga untuk rute-rute pendek di dalam kota tujuan mudik.

Menurut Adiatma, loyalitas pengendara terhadap BBM berkualitas patut disyukuri, karena banyak manfaatnya, baik bagi mesin kendaraan maupun bagi lingkungan. Apalagi, Pertamax memiliki keunggulan meningkatkan perfoma kendaraan serta mesin lebih dingin dan awet, irit bahan bakar (efisiensi) dan ramah lingkungan. “Dalam jangka panjang penggunaan bahan bakar berkualitas akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, mendorong kondisi udara yang lebih sehat,” katanya.

Menghadapi puncak arus balik, Pertamina telah memperkuat stok dan suplai BBM di 3.692 SPBU yang berada di ruas jalur mudik di Jawa hingga Madura termasuk di jalur tol dan arteri. Untuk memperkuat stok di sejumlah SPBU yang berada di jalur padat, Pertamina juga telah menyediakan 117 Kantong BBM sebagai cadangan untuk suplai BBM ke SPBU.

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan berbagai layanan khusus seperti seperti Kiosk Pertamax di 72 titik, Motoris Kemasan 283 unit, Mobile Dispencer 32 unit serta 13 Serambi Pertamax. Semua layanan tersebut disiagakan baik di jalur tol operasional, tol fungsional serta jalur utama non tol.

Penyaluran LPG juga terus ditingkatkan di atas rata-rata normal harian. Selain itu, Pertamina juga terus mengamankan suplai dan stok LPG dengan menyiagakan 31 ribu pangkalan di seluruh tanah air. Dari sisi stok, baik BBM maupun LPG semuanya dalam kondisi aman. BBM rata-rata di atas 21 hari serta LPG sekitar 22 hari, di atas standar nasional yakni 11 hari.

“Demi kenyamanan saat arus balik, sebelum melakukan perjalanan jauh, sebaiknya pengemudi kendaran mengisi penuh BBM terlebih dahulu di wilayah keberangkatan,” katanya. (DR)