JAKARTA – Keraguan yang makin meningkat terhadap implementasi kesepakatan pemotongan produksi di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) membuat harga minyak terus tertekan.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$1,84 menjadi US$46,86 per barel di New York Mercantile Exchange pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember juga turun US$1,41 menjadi US$48,30 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kilang produksi milik Arab Saudi

Para pejabat OPEC menyetujui sebuah dokumen yang menguraikan strategi jangka panjang mereka pada Senin, tanda tercapainya konsensus tentang pengelolaan produksi.

Namun, sebaliknya para analis mengatakan OPEC sejauh ini baru mencapai sedikit kemajuan, yang memicu kekhawatiran pasar bahwa kelompok itu kemungkinan gagal untuk menerapkan penguranagn produksi yang direncanakan karena negara-negara, termasuk Iran dan Irak menentang langkah tersebut.

Jabar Ali al-Luaibi, Menteri Perminyakan Irak, mengatakan Irak, produsen terbesar kedua dalam OPEC, ingin dibebaskan dari pengurangan produksi karena membutuhkan lebih banyak uang untuk memerangi kelompok militan ISIS.

OPEC pada pekan lalu telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari tingkat saat ini di 33,24 juta barel per hari untuk meningkatkan pasar. Kelompok kartel minyak ini akan menyepakati tingkat konkrit produksi masing-masing negara anggotanya pada pertemuan resmi berikutnya di Wina pada bulan ini.(AT/ANT)