SUBANG– Field Subang adalah salah satu field yang berada di bawah pengelolaan Pertamina EP Asset 3, unit bisnis PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas. Ada 10 Stasiun Pengumpul (SP) dan tiga tes unit Field Subang yang tersebar di dua kabupaten, yaitu Karawang dan Subang, Jawa Barat.

Armand Mel Hukom, Pertamina EP Asset 3 Subang Field Manager, mengatakan SP Subang adalah salah satu SP yang dimiliki dan dikelola Field Subang. SP Subang merupakan salah satu stasiun pengumpul yang terdapat di Distrik Subang. “SP ini sudah beropeasi sejak Februari 2002,” ujar Hukom di Subang, Selasa (24/4).

Selain SP Subang, menurut Hukom, Distrik Subang juga mengoperasikan SP Pasirjadi danTes Unit Tunggulmaung. Total sumur migas yang dikelola Distrik Subang sebanyak 38 sumur. Ini terdiri atas 21 sumur di SP Subag (13 sumur produksi, 8 sumur tidak berproduksi), 14 sumur di Pasirjadi (dua sumur produksi, 10 sumur tidak produksi, dan dua sumur injeksi pressure maintenance) serta dua sumur di Tunggulmaung.

 

 

 

 

Fasilitas produksi migas di SP Subang pada Selasa (24/4). (Foto: Dunia-Energi/Tatan Agus Rst)

Hukom mengatakan, keunikan SP Subang dibandingkan SP lainnya adalah SP Subang memiliki CO2 removal plant. Selain SP Subang, CO2 removal plant juga berada di SP Cilamaya Utara, Karawang. “Fungsi dari CO2 removal adalah mengabsorbsi (menyerap) kandungan CO2 yang terdapat pada gas bumi,” jelas dia.

Kapasitas desain CO2 removal di SP Subang sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) per train. Toal ada dua train di SP Subang. CO2 removal di SP Subang juga memiliki desain untuk menurunkan kadar CO2 dari 23% menjadi 5%.Hal tersebut karena kandungan CO2 pada gas bumi di SP Subang sekitar 23% sehingga harus dilakukan treatment agar gas tersebut dapat dijual kepada konsumen.

Produksi migas SP Subang saat ini sekitar 139 MMSCFD dan 120 BCPD (barel condensate per day). Fluida yang berasal dari sumur (gas, liquid) akan dipisahkan SP Subang dengan alat separator. Gas yang sudah terpisahkan masuk ke sistem kompresor gas untuk dinaikkan tekanannya, kemudian masuk ke CO2 removal plant untuk dibersihkan atau diserap kandungan karbondioksidanya dan masuk ke Dehydration Plant (DHP) untuk dibersihkan dari kadar H20. “Setelah keluar dari DHP gas sudah bersih dan dikirim ke konsumen melalui ruas pipa Citarik,” katanya.

Sedangkan untuk liquidnya, lanjut Hukom, setelah melewati separator akan masuk ke tanki produksi untuk dilakukan pemisahan antara air dan kondensat (settling). Kondensat yang didapatkan lalu dikirim ke Pusat Penampungan Produksi (PPP) Balongan, Kabupaten Indramayu melalui pipa dan air di kirim ke SP Pasirjadi untuk diinjeksikan sebagai pressure maintenance.

“Dari hasil produk gas yang sudah bersih akan disalurkan langsung ke konsumen, salah satunya adalah PT Aneka Gas Industri (AGI),” ujar Hukom yang turut berjasa mengangkat SP Subang mendapatkan banyak prestasi, antara lain KOFOE peringkat gold pada 2016. (DR/TAR)