JAKARTA-Harga minyak mentah dunia naik pada Senin atau Selasa pagi WIB), setelah FBI membebaskan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dalam penyelidikan Biro Investigasi Federal (FBI) soal penggunaan server pribadinya, menenangkan kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian jika saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, akan terpilih.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik US$0,82 menjadi menetap di US$44,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik US$0,57 menjadi ditutup pada US$46,15 per barel di London ICE Futures Exchange.

Direktur FBI James Comey pada Minggu (6/11) memberitahu anggota-anggota parlemen AS bahwa FBI tidak mengubah rekomendasinya pada Juli untuk tidak menyelidiki Clinton atas penggunaan server surat elektronik (email) pribadinya selama ia menjabat menteri luar negeri.

Dalam sebuah surat kepada beberapa anggota Kongres, Comey mengatakan lembaga itu telah selesai melakukan kajian dan tidak menemukan apa-apa untuk mengubah posisinya.

Berita itu sangat mendorong kampanye Clinton sebelum pemilihan presiden AS pada Selasa ini, membuat harga minyak AS naik hampir dua persen pada Senin.

Para analis mengatakan, investor dalam pandangan umum menyatakan kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.

Sementara itu, kenaikan harga minyak dibatasi oleh penguatan dolar AS pada Senin, karena greenback yang lebih kuat menghambat permintaan pasar terhadap komoditas yang dihargakan dalam dolar. (DR)