JAKARTA – Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) September 2017 naik US$4,04 hingga menembus US$ 50 dan menjadi US$52,47 per barel dibanding rata-rata ICP bulan sebelumnya sebesar US$ 48,43 per barel.

Peningkatan juga dialami ICP SLC yang pada September 2017 mencapai US$ 53,17 per barel, naik sebesar US$ 4,00 per barel dari bulan sebelumnya.

Tim harga minyak Indonesia mengungkapkan sebagian besar faktor kenaikan ICP dipicu peningkatan permintaan minyak dunia serta akumulasi penurunan produksi, menipisnya stok bahan bakar di Amerika Serikat, serta adanya revisi pertumbuhan ekonomi dunia 2017 yang naik dari 3,4% menjadi 3,5%.

Berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) September 2017, pertumbuhan permintaan minyak dunia 2017 meningkat sebesar 1,42 juta barel per hari atau lebih tinggi 50 ribu barel per hari dari publikasi sebelumnya.

Energy Information Administration Amerika Serikat juga melaporkan tingkat stok distillate fuel oil dan gasoline di negara itu selama September 2017 turun dibanding Agustus 2017

Stok distillate fuel oil Amerika Serikat pada akhir September 2017 lebih rendah 11,2 juta barel dibanding dengan stok pada akhir Agustus 2017.

Stok gasoline Amerika Serikat akhir n September 2017 lebih rendah 12,6 juta barel dibanding dengan stok pada akhir Agustus 2017.

OPEC dalam laporannya di September ini juga memaparkan pasokan minyak dunia turun sebesar 0,41 juta barel per hari pada Agustus menjadi rata-rata 96,75 juta barel per hari. Kondisi tersebut juga dialami oleh pasokan minyak non-OPEC pada Agustus yang turun sebesar 0,32 juta barel per hari menjadi rata-rata 57,68 juta barel per hari.

Berdasarkan data Baker Hughes Incorporated dan publikasi OPEC September 2017, jumlah rig minyak yang beroperasi turun tiga unit menjadi 756 rig.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain rilis OPEC bahwa terdapat peningkatan permintaan minyak mentah di China, India dan Korea Selatan.

IEA September 2017 juga melaporkan adanya peningkatan kapasitas operasi kilang-kilang di China dan beroperasinya kilang baru Petrochina dan CNOOC.(RI)