JAKARTA– Harga minyak mentah dunia berakhir lebih rendah pada Rabu atua Kamis (17/8), meskipun data pemerintah menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat menurun pada pekan lalu.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun US$0,77 menjadi menetap di US$ 46,78 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, berkurang US$0,53 menjadi ditutup pada US$50,27 per barel di London ICE Futures Exchange.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (16/8) bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 8,95 juta barel pada pekan yang berakhir 11 Agustus 2017.

Penurunan tersebut hampir tiga kali lebih besar dari ekspektasi para analis untuk penurunan 3,1 juta barel. Sementara itu, data menunjukkan bahwa persediaan bensin dan distilat meningkat.

Para analis mengatakan harga minyak telah mendapat tekanan baru-baru ini karena investor khawatir bahwa kelebihan minyak global akan terus bertahan, setelah kepatuhan para produsen minyak utama untuk memangkas produksi mereka tidak membaik.

Produsen-produsen minyak utama telah sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari sampai Maret mendatang. Ini bertujuan mengurangi stok global, menyeimbangkan pasar yang telah mengalami kelebihan pasokan yang bertahan selama sekitar tiga tahun, dan akhirnya menaikkan harga minyak. (DR)