JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk (MYOH), perusahaan jasa pertambangan batu bara terintegrasi, berpeluang mendapatkan tambahan volume batuan penutup (overburden removal) sebesar 2,7 juta bank cubic meter (bcm) pada akhir 2017.

Ahmad Zaki Natsir, Investor Relation Samindo, mengatakan tambahan volume tersebut merupakan hasil dari kontrak baru dengan salah satu anak perusahaan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang berlaku hingga 2019. Dengan kontrak baru tersebut, maka total tambahan volume overburden Samindo akan mencapai 6 juta bcm setiap tahun.

“Pada 2017 jumlah tersebut (6 juta bcm) tidak dapat terealisasi sepenuhnya, karena proyek baru akan dimulai pertengahan tahun ini. Tahun ini tambahannya 2,7 juta bcm,” ujar Zaki, Senin (19/6).

Samindo Resources akan menggarap tambang milik Bayan Resources untuk jangka waktu 2,5 tahun. Samindo melalui salah satu anak usaha, SIMS Jaya Kaltim, menandatangani kontrak jangka menengah dengan PT Gunungbayan Pratamacoal, anak usaha Bayan bulan lalu.

Kick off proyek tersebut dimulai pada awal Juli 2017. Adapun, saat ini SJK tengah mempersiapkan mobilisasi peralatan dan pembangunan basecamp sehingga diharapkan pada akhir Juni seluruh persiapan sudah rampung dan proyek dapat digulirkan sesuai dengan jadwal.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, MYOH akan mengelola tambang milik Gunung Bayan di area Block II berada di Kecamatan Tanjung Isui, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Dalam rencana pengembangan Block II pada tahun ini, manajemen Bayan menargetkan overburden removal pada tahun ini sebesar 4,4 juta bcm hingga 5,8 juta bcm.

Sementara itu, produksi batu bara dari area Block II pada tahun ini ditargetkan mencapai 200 ribu ton hingga 400 ribu on. Adapun, rasio pengupasan (stripping ratio/SR) area Block II terbilang cukup tinggi yakni berkisar 14,6 kali hingga 15 kali.

Zaki menambahkan, mengacu pada laporan tahunan Samindo, total volume batuan penutup yang ditargetkan pada akhir tahun ini akan mencapai 48 juta bcm. Tambahan volume ini tentu akan meningkatkan total volume batuan penutup perseroan menjadi 50,7 juta bcm. Kenaikan tersebut dengan mengasumsikan volume overburden dari tambang PT Kideco Jaya Agung sesuai dengan target.

Samindo Resources adalah investment holding company dengan kompetensi inti dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara. Samindo menjalankan kegiatan produksi tersebut melalu empat anak usaha, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim (SJK), PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim dan PT Mintec Abadi.

Zaki mengatakan, perseroan mencatat kinerja positif dari overburden sebagai dampak dari penggunaan in pit dump (area pembuangan batuan penutup yang berada di dalam pit), yang berpengaruh kepada berkurangnya jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim batuan penutup ke tempat pembuangan.

Sejak April lalu perseroan telah menerapkan penggunaan in pit dump di lokasi pit tertentu. Strategi ini terbukti efektif, yang terlihat dari lonjakan produksi batuan penutup pada April sebesar 32%.

Menurut Zaki, sampai Mei 2017, total volume overburden perseroan telah mencapai 19,4 juta bcm atau 40% dari target. “Dengan pencapaian tersebut, sangat mungkin target produksi batuan penutup akan terlampaui pada akhir 2017,” kata dia.(RA)

Tambang batubara