JAKARTA – Freeport-McMoRan Inc, perusahaan tambang asal Amerika Serikat, melalui anak usaha PT Freeport Indonesia membukukan penjualan 1,27 juta ounce sepanjang enam bulan pertama 2018. Angka tersebut naik 110% dibanding periode yang sama 2017 sebesar 604 ribu ton. Manajemen Freeport pada laporan yang dirilis, Rabu (25/7), menyebutkan hingga akhir 2018 penjualan emas dari tambang Grasberg diproyeksikan mencapai 2,4 juta ounce.

Freeport juga menyebutkan realisasi harga rata-rata emas pada enam bulan pertama 2018 sebesar US$1.291 per ounce. Artinya dari penjualan emas, Freeport berhasil membukukan pendapatan US$1,64 miliar.

Tidak hanya emas, peningkatan volume penjualan juga dibukukan komoditas tembaga sebesar 70,69% menjadi 635 juta pounds dibanding enam bulan pertama tahun lalu 372 juta pounds. Dengan harga rata-rata US3,07 per pounds, maka dari penjualan tembaga Freeport meraih pendapatan US$1,94 miliar. Total pendapatan Freeport dari produksi emas dan tembaga yang diproduksi dari tambang Grasberg mencapai US$3,58 miliar.

Freeport-McMoRan dalam laporannya menyebutkan, penambangan yang dilakukan Freeport Indonesia di tambang terbuka Grasberg saat ini masuk tahap akhir yang mengandung kadar bijih tembaga dan emas yang tinggi. Setelah itu, pada 2019-2020 produksi emas dan tembaga dari tambang terbuka akan lebih rendah dibanding tahun ini.

Freeport berharap dapat menambang bijih dari tambang terbuka hingga bertransisi ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada semester pertama 2019.

Freeport memiliki beberapa proyek di distrik mineral Grasberg terkait dengan pengembangan badan bijih bawah tanah berskala besar, berumur panjang, dan tinggi. Secara agregat, proyek tersebut dapat menghasilkan produksi tembaga dan emas skala besar setelah transisi dari lubang terbuka Grasberg. Kemajuan substansial telah dibuat untuk mempersiapkan transisi ke penambangan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.(AT)