JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan harga elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) tidak melonjak menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017. Salah satu upaya Pertamina mencegah permainan harga yang dilakukan spekulan adalah dengan menambah pasokan LPG mulai dari agen hingga pengecer.

Gigih Wahyu Hari Irianto, Senior Vice President Fuel Marketing Distribution Pertamina, mengatakan lonjakan harga terjadi ketika ada permintaan yang tinggi diluar perkiraan. Untuk itu, Pertamina berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk ikut serta mengawasi distribusi LPG. Selain juga menambah pasokan di berbagai titik penyaluran.

Pertamina akan memanfaatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai titik serah penyaluran penambahan stok. Selain itu, kantong-kantong penyaluran sementara akan dibuat di berbagai pasar modern yang lokasinya berdekatan langsung dengan masyarakat.

“Kita akan hidupkan SPBU sebagai cadangan penjualan LPG. Kemudian di modern market, outlet-outlet yang ada di toko seperti Alfamart dan Indomaret, kita jadikan sebagai buffering stok,” kata Gigih.

Peningkatan jumlah konsumsi LPG dalam lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat sekitar 8% dari rata-rata konsumsi harian normal yakni dari konsumsi rata-rata sebesar 22.200 MT menjadi 23.980 MT.

Data Pertamina menyebut tambahan pasokan LPG sudah disiapkan perusahaan dengan ketahanan stok selama 16 hari atau sebanyak 326.371 MT.

Pertamina memperkirakan peningkatan konsumsi akan terjadi sejak H-6 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri yang biasanya ditandai dengan peningkatan kegiatan memasak masyarakat menjelang hari raya.

Gigih menghimbau masyarakat untuk tidak mengandalkan satu penjual saja untuk mendapatkan LPG karena sebaran penambahan pasokan sudah diperluas. Jika di satu penjualan stok habis maka di penjual lain seharusnya masih terdapat stok.

“Saya yakin, dengan tambahan pasokan dari kita, ditambah effort khusus untuk mengurangi spekulan-spekulan untuk bermain, termasuk juga aparat yang kita kerja sama juga dengan mereka. Saya yakin LPG ini bisa kita amankan dengan baik,” kata Gigih.

Fanshurullah Asa, Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, mengatakan pemerintah telah menunjuk BPH Migas sebagai koordinator posko nasional persiapan Hari Raya Idul Fitri 2017. Untuk tahun ini rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan penyaluran bahan bakar, termasuk kesiapan BBM, BBG, LPG dan listrik akan dilakukan real time dan akan dilaporkan secara berkala setiap awal pekan.

“Jadi ada tim yang terkoordinir dengan poskonya di sini (BPH Migas), jadi day to day real time. Kita melaksanakan video conference pada titik-titik yang kita lihat di seluruh Indonesia,” tandas Fanshurullah.(RI)