JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten penyedia jasa energi, akan membiayai proyek-proyek sepanjang 2018-2019 dari fasilitas kredit sindikasi dari perbankan asing dan lokal senilai US$80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun (kurs Rp13.650 per dolar AS).

Budi Rahardjo, Direktur Keuangan Elnusa, mengatakan fasilitas pendanaan yang diperoleh Elnusa akan digunakan untuk proyek-proyek strategis pengembangan bisnis, baik di hulu, hilir maupun penunjang bisnis.

“Ini untuk memperkuat total solution services dan mengenjot pertumbuhan Elnusa ke depan,” ujar Budi, Jumat (23/2).

Elnusa, Kamis (22/2) menandatangani fasilitas kredit sindikasi yang dikucurkan kreditur beranggotakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Bank ICBC Indonesia dan Bank UOB Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2017, total pinjaman bank jangka panjang Elnusa mencapai Rp1,01 triliun. Serta pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp695,01 miliar.

Fasilitas kredit sindikasi yang diperoleh saat ini terbagi dalam Tranche A dan B akan digunakan Elnusa sebagai general purpose financing dan membiayai proyek prospektif Elnusa dan anak usaha dalam dua tahun.

“Nilai belanja modal 2018 yang kami rencanakan meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan, belanja modal akan digunakan untuk pengadaan peralatan berteknologi terbaru untuk pekerjaan seismik serta menambah armada mobil tangki, barges dan lainnya.

Pada 2017, Elnusa tercatat membukukan pendapatan Rp4,97 triliun, naik 37,5% dibanding tahun sebelumnya yang meraih Rp3,62 triliun. Namun karena beban pokok yang naik lebih besar dan beban-beban lainnya, laba bersih perusahaan yang masih terafiliasi dengan PT Pertamina (Persero) tersebut turun 20,5% menjadi Rp247,14 miliar pada tahun lalu dibanding 2016 yang meraih Rp310,91 miliar.(AT)