JAKARTA-PT Samindo Resources Tbk (MYOH), perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara terintegrasi, mengalokasikan anggaran untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2019 sebesar US$ 17,7 juta atau Rp 253,1 miliar (kurs Rp 14.300) naik 28,2% dari target capex 2018 sebesar US$ 13,8 juta atau sekitar Rp 197,3 miliar. Peningkatan belanja modal itu diproyeksikan mendorong kenaikan pemindahan batuan penutup (overburden removal) dari 54,5 juta BCM menjadi 58,1 juta BCM atau naik 6,6%.

Ahmad Saleh, Direktur Samindo Resources, mengatakan belanja modal untuk aktivitas batuan penutup mendapatkan alokasi terbesar belanja modal Samindo pada 2019, yaitu sebesar US$ 14,5 juta. Sebagian besar dana tersebut diperuntukan bagi penambahan alat-alat berat. Sisa belanja modal US$ 3,2 juta untuk pengangkutan batubara (hauling).

Saat ini Samindo memiliki 133 dump truck dan 18 excavator, termasuk 10 dump truck dan satu excavator yang dibeli pada 2018. “Tahun ini kami berencana menambah dump truck sebesar 10 unit kapasitas 100 ton per unit,” ujarnya.

Aktivitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara merupakan kontributor utama pendapatan Samindo sepanjang 2018. Sekitar 72% pendapatan konsolidasian perusahaan berasal dari PT SIMS Jaya Kaltim. “Sebanyak 60% dari batuan penutup dan 5-7% dari produksi batubara,” ujar Ahmad.

Direktur Independen Samindo Resources Ahmad Saleh (kiri) dan Head of Investor Relations Samindo Ahmad Zaki Natsir memaparkan rencana kerja Samindo pada 2019 di Jakarta, Selasa (4/12). (foto: Dudi Rahman/dunia-energi)

Ahmad Zaki Natsir, Head of Investor Relations Samindo Resources, mengatakan stabilnya harga batubara dunia menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan target perusahaan. Apalagi sejak setahun terakhir harga batubara perlahan mulai merangkak naik dan relatif stabil. Karena itu, sejak tahun lalu sebagian besar operator batubara mulai menggenjot produksinya, hal ini juga terjadi pada klien-klien Samindo.

“Sejak tahun lalu kami mulai meningkatkan jumlah capex untuk mempertahankan kualitas layanan kepada klien dan juga memperluas jangkauan layanan kami,”ujarnya.

Selain faktor harga batubara, lanjut Zaki, Samindo berhasil mempertahankan kinerja yang baik selama 2018 dengan memenuhi target yang telah ditetapkan oleh klien. Imbasnya adalah tambahan target bagi perseroan untuk tahun depan. Dari dua proyek saat ini sedang aktif dikerjakan perseroan, jumlah batuan penutup dari proyek PT Kideco Jaya Agung pada 2019 akan naik sebesar 8,2% menjadi 52,5 juta BCM. Sedangkan untuk proyek PT Gunung Bayan Pratama Coal (anak usaha PT Bayan Resources Tbk) akan memindahkan 5,6 juta BCM.

“Konsistensi dalam menjaga komitmen untuk memberikan hasil kerja yang terbaik berdampak teradap kenaikan target yang diberikan oleh klien-klien kami setiap tahunnya,” ujar Zaki. (DR)