JAKARTA – Pengambilalihan saham Exxonmobil oleh PT Pertamina (Persero) di Proyek Jambaran Tiung Biru akhirnya disepakati kedua belah pihak.

“Sudah sepakat Pertamina dan Exxon. JTB akan diambil penuh oleh Pertamina,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Dunia Energi, Selasa (1/8).

Namun Arcandra menolak membeberkan nilai pembelian saham proyek JTB oleh Pertamina. Pasalnya, proses pengambilalihan saham tersebut masih difinalisasi.
Pembelian saham proyek JTB oleh Pertamina merupakan cara terbaik sebagai solusi yang harus ditempuh untuk bisa memastikan proyek yang diproyeksikan mampu menghasilkan gas sebesar 172 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) tersebut tetap berjalan sesuai dengan rencana.

Jika ingin sesuai dengan target untuk on stream pada 2020 proyek JTB harus bisa memulai pekerjaan fisik paling lambat pada akhir tahun ini.

“Ya inilah caranya karena Exxon tidak mau melanjutkan akibat harga tidak sesuai dengan keekonomian mereka,” kata Arcandra.

Menurut Arcandra, setelah adanya kesepakatan di harga dan pengalihan saham pekerjaan selanjutnya adalah mencari celah efisiensi yang harus dilakukan agar proyek Jambaran Tiung Biru memiliki nilai keekonomian yang baik.

“Caranya kita akan lihat cost produksi mana yang bisa kita tekan dan kemudian penggunaan teknologi. Dua hal itu kalau serius kita benahi bisa menghasilkan efisiensi,” ungkap dia.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, menyatakan saat ini pembicaraan akuisisi saham masih berlangsung secara intensif. “Nanti ya nilainya kalau sudah closing,” tukas dia.

Ignasius Jonan, Menteri ESDM menegaskan meskipun nantinya Pertamina secara resmi memiliki menguasai penuh proyek Jambaran Tiung Biru, peran Exxonmobil tidak langsung hilang pada proyek tersebut.

Menurut dia, sebagai bagian dari Blok Cepu yang juga dikelola Exxonmobil maka dalam pelaksanaannya Exxon juga masih bisa terlibat dalam pengembangan proyek JTB.

“Saya kira tetap ada kerja sama nanti. Memang investasi Exxon di blok Jambaran itu diakuisisi Pertamina. Tapi prosesnya Exxon tetap berpartisipasi,” kata Jonan.(RI)