JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan tambahan cadangan daya listrik di wilayah Sulawesi Selatan sebesar 295 megawatt (MW) hingga akhir 2017. Saat ini surplus daya di Sulawesi Selatan mencapai 200 MW.

Bob Saril, General Manager PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar), mengatakan pada November 2017 akan masuk pembangkit baru, PLTU Jeneponto 1×100 MW, ekstension PLTU milik Bosowa Energy 1×125 MW dan PLTD tambahan sebesar 65 MW pada akhir Agustus 2017. Sehingga total cadangan daya hingga akhir tahun lebih dari 495 MW.

“Jadi jangan ragu-ragu untuk berinvestasi di Wilayah Sulselabar, kami siap mendukung dengan memasok listrik yang handal,” ujar Bob di Makassar, Rabu (19/7).

Dia menambahkan PLN siap menyambut investor yang akan menanamkan modalnya ke wilayah tersebut. Kesanggupan tersebut ditandai dengan kondisi kelistrikan PLN Wilayah Sulselrabar yang saat ini berlimpah dengan daya mampu 1.250 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW.

“Hal ini merupakan peluang bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan PLN siap mendukung kemajuan ekonomi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat,” kata Bob dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, Sulawesi Selatan memperoleh rangking ketiga pertumbuhan ekonomi terbaik tingkat nasional setelah Sulawesi Tengah dan Papua.

Hingga saat ini terdapat 4.088 pelanggan potensial yang tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan rata-rata penggunaan daya sebesar 30.545,79 kWh/pelanggan.
Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan, mengatakan listrik merupakan pilar utama untuk kesejahteraan masyarakat. Listrik modal dasar suatu negara untuk maju, modern dan mandiri.

“Saat ini, PLN telah menyediakan fasilitas tersebut, mari kita manfaatkan fasilitas tersebut untuk kemajuan Sulawesi Selatan,” kata Syahrul.(RA)