JAKARTA – Presiden Joko Widodo sudah menegaskan impor berbagai produk di seluruh sektor harus segera dikurangi. Presiden meminta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi prioritas semua pelaku usaha, termasuk di sektor padat karya seperti sektor hulu migas.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) punya kiat sendiri bagaimana bisa menggairahkan industri hulu migas yang melibatkan pengusaha lokal. Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) menjadi “Biro Jodoh” khusus sektor hulu migas yang mempertemukan antara para pelaku usaha yakni Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pengusaha penunjang hulu migas dalam negeri.

Erwin Suryadi, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas, menjelaskan inisiatif SKK Migas untuk menjadi jembatan yang menghubungkan komunikasi antara kontraktor dengan pabrikan dalam negeri.

Dia menuturkan kontraktor maupun pelaku usaha penunjang dalam negeri tidak sepenuhnya bisa terus disalahkan jika memang ada penggunaan barang dalam negeri tidak maksimal karena menurutnya terdapat gap diantara kedua pihak. Utamanya dari sisi komunikasi dan informasi.

“Kita harus coba melihatnya dari sisi yang berbeda. Oke menurut kontraktor kualitas produk perusahaan dalam negeri nggak sesuai. Ya dikasih tahu yang sesuai seperti apa. Diajarin bagaimana kualitas yang diinginkan begini, jadi perusahaan juga bisa menyesuikan produknya,” jelas Erwin dalam diskusi bersama media di gedung SKK Migas, Jumat (14/5).

SKK Migas kata Erwin tidak bisa menekan kontraktor untuk membeli produk dalam negeri secara langsung karena itu sudah ranah bisnis, tapi yang bisa dilakukan SKK Migas mendorong kontraktor mau berbagi informasi bagaimana memproduksi alat barang sesuai spesifikasi dengan harga efisien. Di sisi lain pelaku usaha dalam negeri juga harus membuka diri melakukan berbagai inovasi guna mengejar kualitas dengan harga yang bersaing dipasaran.
Hal itu yang akan didorong di Forum Kapasitas Nasional tahun 2022 yang digelar SKK Migas.

“Jadi ada business match making dalam forum nanti itu yang diharapkan,” ungkap Erwin.

Koordinator Pelaksana Forum Kapnas 2022, Fery Sarjana Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Bapak Erwin Suryadi Senior Manager Kapasitas Nasional SKK Migas, Maria Krisanti (Foto/Dok/Dunia Energi

Forum Kapasitas Nasional tahun ini merupakan yang kedua kali digelar. SKK Migas lebih agresif untuk mempertemukan kontraktor dengan para pelaku usaha dalam negeri. Nantinya akan ada roadshwo di beberapa daerah sebelum acara puncak di Jakarta. Hal itu bertujuan agar para pelaku usaha daerah juga bisa dilirik kontraktor dan ikut terlibat dalam kegiatan hulu migas.

Sementara itu, Rudi Satwiko, Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, menyatakan kesempatan bagi para pelaku usaha lokal terbuka lebar apalagi dengan adanya target produksi yang terus ditingkatkan setiap tahun otomatis membutuhkan berbagai alat guna menunjang program kerja yang sudah disiapkan.

“Kedepan banyak kegiatan tidak hanya di offshore tapi juga onshore juga banyak tahun ini target bor bisa terus lebih dari 1.000 sumur utamanya di Rokan (Onshore). Ada kesempatan kita (industri dalam negeri) bisa masuk di industri hulu migas,”tegas Rudi.

Forum Kapnas 2022 akan diikuti para pemangku kepentingan industri hulu migas, termasuk pihak pabrikan, vendor serta UMKM binaan KKKS. Forum ini juga akan menampilkan industri binaan hulu migas, dan peningkatan awareness seluruh KKKS serta perusahaan demi memaksimalkan penggunaan produk barang/jasa dalam negeri.

“Di ajang Forum Kapasitas Nasional 2022, para pemangku kepentingan, terutama pihak pabrikan, vendor serta UMKM binaan KKKS akan menunjukkan keterlibatan mereka di industri hulu migas yang terbukti telah menciptakan dampak berganda bagi perekonomian di wilayahnya masing-masing,” ujar Rudi. (RI)