JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) mulai pembangunan smelter ausmelt dengan kapasitas pengolahan mencapai 40 ribu ton stannum (Sn). Proyek smelter tersebut ditargetkan selesai pada 2021.

Amin Haris Sugiarto, Sekretaris Perusahaan Timah, mengatakan smelter ausmelt sudah dicanangkan dibangun sejak akhir 2018 dan ditargetkan selesai pada  2020. Setelah dilakukan persiapan rencananya smelter bisa mulai mengolah dan berproduksi pada semester II 2021. Kehadiran smelter ausmelt penting untuk menjaga keberlangsungan operasional untuk memproduksi hasil turunan timah.

“Semoga akhir 2020 selesai dan 2021 akan running dengan baik. Kenapa ausmelt? Karena cadangan aluvial kami mulai menipis dan mulai masuk ke tambang dalam, sehingga butuh ausmelt,” kata Amin dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Selasa (27/8).

Untuk membangun smelter ausmelt di wilayah Muntok, Bangka Belitung biaya yang disiapkan Timah mencapai US$80 juta dan progress-nya sudah mencapai 16%. Untuk membangun fasilitas baru tersebut, Timah akan mencari pendanaan, baik dari perbankan ataupun penerbitan obligasi.

“Investasi awalnya kami budgetkan dari bank dan penerbitan obligasi. Saat ini, tim manajemen sudah melakukan penjajakan dan ada persetujuan prinsip untuk melakukan refinancing dengan pola export credit agency. Persetujuan final tergantung dari hasil mereka memverifikasi masalah environmental, apakah teknologi ausmelt yang kami terapkan ramah lingkungan, dan tidak merusak?,” kata Amin.(RI)