JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan melanjutkan program BBM Satu Harga pada 2020. Hal ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan BBM dengan harga terjangkau. Total ada 83 titik yang menjadi target untuk pengadaan fasilitas penyaluran BBM dengan satu harga pada tahun ini

“Kami optimistis dapat mencapai target tersebut pada tahun ini untuk memastikan ketersediaan energi hingga ke pelosok negeri dengan harga yang terjangkau,” kata Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, Jumat (27/3).

Pada 2019, Pertamina telah merealisasikan BBM satu harga di 161 titik pada Oktober 2019 atau lebih cepat tiga bulan dari yang ditargetkan pada Desember 2019. Untuk tahun ini, BBM satu harga akan diperluas ke 83 titik lainnya. Wilayah timur Indonesia menjadi prioritas penyediaan BBM satu harga. Total ada 50 titik ditargetkan untuk wilayah Indonesia timur saja yang tersebar di tiga wilayah.

Sebaran BBM satu harga 2020 adalah Pulau Sumatera sebanyak 13 titik, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 21 titik, Kalimantan sebanyak 13 titik, Sulawesi sebanyak tujuh titik, Maluku 15 sebanyak titik dan Papua sebanyak 14 titik.

“Pada awal 2020 ini kami sudah merealisasikan BBM satu harga di Kabupaten Sigi, Palolo, Sulawesi Tengah sambil paralel juga mempersiapkan untuk wilayah lainnya,” kata Fajriyah dalam keterangan tertulisnya.

Program BBM satu harga merupakan program yang bertujuan untuk meratakan harga BBM di seluruh Indonesia agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan pemerintah. Melalui program BBM satu harga, Pertamina menunjuk lembaga penyalur resmi di wilayah terpencil tersebut untuk dapat menyediakan premium dan solar sesuai harga yang diatur pemerintah atau sama dengan yang dinikmati masyarakat di kota besar. Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, hal ini kemudian berdampak pada harga-harga kebutuhan pokok lainnya sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

Salah satu wilayah yang telah merasakan BBM satu harga diantaranya adalah Papua yang kini menikmati premium dan solar dengan harga yang sama seperti di kota besar lainya. Sebelumnya di sejumlah wilayah di Papua, harga BBM bisa mencapai Rp 70 ribu-100 ribu per liter.

Pemerintah memastikan program BBM satu harga akan terus digenjot. Sejak digulirkan pada 2017, program BBM satu harga memang jadi salah satu program andalan pemerintah Joko Widodo dalam rangka pemerataan energi. Dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional. Permen ini mengamanatkan agar Badan Usaha penyalur BBM mendirikan penyalur di Lokasi Tertentu yaitu lokasi-lokasi yang belum terdapat Penyalur Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan, sehingga masyarakat dapat membeli BBM dengan harga jual eceran yang ditetapkan Pemerintah. Target Kebijakan BBM satu harga yaitu pembangunan sekitar 150 lembaga penyalur hingga tahun 2019.

Belakangan, jumlah target lokasi BBM satu harga juga jauh meningkat dari yang hanya ditargetkan hanya 150 titik hingga 2019 ini menjadi 170 titik. Bahkan kembali diperpanjang hingga 2024 dengan total jumlah lokasi sebanyak 500 titik atau wilayah.(RI)