BONTANG – Ketersediaan infrastruktur jadi syarat wajib untuk bisa meningkatkan penggunaan gas di Tanah Air. Apalagi beberapa tahun ke belakang ditemukan cadangan gas sehingga infrastruktur makin dibutuhkan.

PT Badak NGL, operator kilang LNG di Bontang, Kalimantan Timur, jadi salah satu pionir dalam upaya peningkatan pemanfaatan gas di tanah air. Bahkan dengan fasilitas serta inovasi yang dimiliki Badak sekarang, berbagai kegiatan untuk bisa meningkatkan penggunaan gas yang juga akan ikut mengerek produksi.

Salah satu rencana  Badak NGL adalah dengan melakukan ekspansi bisnis, jadi tidak hanya menjalankan penugasan akan tetapi juga memberikan jasa kepada perusahaan lain. Ini tentu berbeda dari kegiatan Badak NGL sebelumnya yang bersifat penugasan sejak tahun 1974 dimana kegiatan bisnis dibiayai oleh produsen gas dengan syarat produksi gas masih terus berlangsung dan disuplai ke Kilang LNG Badak.

Mohamad Farouk Riza, Deputy Director Marketing & Business Development  Badak NGL, mengungkapkan salah satu inisiatif yang dilakukan manajemen PT Badak NGL untuk memastikan fasilitas kilang tetap beroperasi tanpa ketergantungan dari produsen gas adalah rencana penyediaan jasa penyimpanan LNG (LNG bunkering) serta LNG & LPG hub. Ketika itu sudah berjalan maka Badak NGL akan bertransformasi menjadi LNG dan LPG hub di Indonesia maupun di dunia internasional.

“Kami akan manfaatkan beberapa fasilitas idle di Kilang LNG Badak untuk LNG bunkering. Kami sedang berproses untuk LPG hub, untuk LNG hub sedang penjajakan. Untuk LNG bunkering kami sudah komitmen dengan PGN,” kata Farouk, Jumat, di Komplek Kilang LNG Badak, Jumat (3/11).

Badak NGL  memiliki beberapa fasilitas penunjang kegiatan pengolahan gas nomor wahid. Selain memiliki fasilitas LNG berupa 6 tangki LNG dan 8 train dengan total kapasitas 22,5 Million Ton per Annum (MTPA),  Badak NGL juga memiliki 5 tangki LPG dengan total kapasitas 200 ribu M3. Ini membuat PT Badak NGL tidak hanya bisa berekspansi bisnis di LNG tapi juga LPG.

Keberadaan fasilitas LPG di Kilang LNG Badak juga jadi nilai plus yang diyakini mampu memberikan manfaat lebih bagi bisnis gas Indonesia ke depannya. PT Badak NGL sudah sukses meningkatkan produksi LPG mencapai 323% melaui program LPG Production Booster System.

PT Badak NGL melakukan modifikasi Kilang LNG Badak agar dapat mengekstraksi lebih banyak LPG dalam kondisi gas umpan lean yang mengandung komponen hidrokarbon berat yang lebih rendah. Caranya, dengan melakukan instalasi sistem pendinginan tambahan pada scrub column overhead.

Melalui implementasi proyek ini, produksi LPG dari Kilang LNG Badak dari yang sebelumnya defisit (impor) LPG sebesar 270 m3/hari menjadi dapat memproduksi LPG sebesar 603 m3/hari. Peningkatan ini dipyeksikan berpotensi menghasilkan total produksi LPG sebesar 1.560.000 m3 dan potensi pendapatan sebesar US$92 juta selama tahun 2022 – 2027.(*)