JAKARTA – Temuan gas oleh ENI di blok North Ganal Kalimantan diproyeksikan akan kembali meningkatkan kapasitas operasi fasilitas pengolahan LNG di Bontang yaitu kilang LNG Bontang yang saat ini dikelola oleh PT Badak LNG.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menyatakan temuan gas di North Ganal akan dikoneksikan dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) serta produksi gas ENI dari lapangan Jangkrik. Selanjutnya gas akan dialirkan menuju fasilitas Badak LNG.

“Nanti akan connect ke Jangkrik nanti juga IDD ada tiga lapangan dua lapangan di selatan akan connect ke Jangkrik memperpanjang umur Jangkrik yang utara termasuk Ganal North dan Rapak akan diconnect itu akan bangun sendiri itu nanti akan bersama sama menuju Bontang,” kata Dwi ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (12/10).

Saat ini kata Dwi ada dua train yang bisa beroperasi mengolah dan memproduksi LNG. Jika semua proyek berjalan lancar maka ada tambahan train diaktifkan. “Sekarang kan Bontang jalan dua train, targetnya sekarang masih kasar akan dijalankan lima train, yang ketiga siap untuk jalan untuk dua lagi tunggu satu tahun lagi untuk jalan,” ujar Dwi.

Kilang Bontang merupakan salah saru fasilitas LNG terbesar di dunia. Saat awal pembangunannya bahkan kilang Bontang adalah yang terbesar di dunia. Kilang Bontang sendiri sebenarnya memiliki delapan train diawal operasinya namun kini hanya dua train yang beroperasi pasca turunnya produksi gas di blok Mahakam.

Blok North Ganal Kalimantan Timur diperkirakan menyimpan Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf). Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar kurang lebih 609 MMBOE (recoverable), penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North – 1 menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.