JAKARTA – Para Calon Presiden Republik Indonesia mulai mengutarakan janjinya jika terpilih menjadi Presiden. Salah satu janji yang dilayangkan oleh Prabowo Subianto salah satu kontestan pemilihan presiden sekaligus Menteri Pertahanan saat ini menegaskan akan memperluas cakupan larangan ekspor bagi mineral mentah.

Menurut Prabowo, kebijakan hilirisasi yang sudah dijalankan saat ini akan dilanjutkan bahkan diperluas ke berbagai komoditas mineral tambang lainnya.

“Dengan kebijakan melarang ekspor nikel sebagai bahan mentah, ada insentif untuk investor membangun smelter di Indonesia, kalau ini jg diterpakan di 21 komoditas lainnya, saya kira sudah jelas arahnya, para investor dari mana pun, dari luar negeri bisa ikut proses pengolahan disitu,” kata Prabowo dalam sesi Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11).

Prabowo menilai kesuksesan kebijakan hilirisasi bisa terlihat dari larangan ekspor bijih nikel sejak tahun 2020. Ini langsung meningkatkan penerimaan negara dengan jumlah yang cukup fantastis.

“Tahun 2017 ekspor nikel US$3,3 miliar, tahun 2020 ada larangan ekspor nikel, tahun 2022 penerimaan kita adalah US$33 miliar,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, kebijakan hilirisasi harus diimbangi juga dengan perbaikan dari sisi tata kelola dan manajemen. “Dengan hilirisasi, dengan perbaikan dalam organisasi dan pengelolaan, terutama dalam penerimaan pemerintahan, kita optimis, kita akan menuju Indonesia makmur,” ujar dia. (RI)