JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan bisa menambah swaping station baterai motor listrik atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dengan jumlah yang signifikan pada tahun ini. Rencananya penambahan SPBKLU akan mencapai 250 unit

Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga PLN, mengungkapkan, hingga kini jumlah swaping station yang disediakan oleh PLN baru mencapai 70 unit. Demi menggenjot ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, maka penambahan jumlah swaping station harus masif.

“Kalau dari sisi PLN ini kan kerjasamanya penyediaan kabinet untuk swaping station, PLN sudah pasang 70 nanti rencananya kedepan taun ini kita tambah lagi sebanyak 250an swaping station,” kata Edi dalam peresmian swaping station di komplek gedung LEMIGAS, Jakarta, Kamis (14/9).

Sementara itu Yudo Dwinanda, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan agar swap station lebih bermanfaat maka standarisasi jenis baterai penting. Dia menuturkan swap station yang disediakan seharusnya memiliki rata-rata bertegangan 60 Volt – 72 Volt. “Kita punya standarnya, karena kan sekarang kan 72 volt dan 60 volt,” ujar Yudo.

PLN juga telah menyediakan platform digital pendukung yaitu Electric Vehicle Digital Services (EVDS) pada aplikasi PLN Mobile, guna mempermudah masyarakat mencari tahu lokasi SPKLU dan SPBKLU terdekat. Melalui platform ini, masyarakat juga dapat memantau pengeluaran biaya listrik kendaraan listrik.

Dalam platform EVDS, masyarakat disajikan fitur marketplace, di mana semua kebutuhan terkait informasi produk dan spesifikasi kendaraan listrik dengan mudah didapatkan dari berbagai mitra.

PLN sendiri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak seperti VIAR dan Gojek untuk pengadaan SPBKLU pada 20 lokasi. (RI)