JAKARTA – PLN Energi Power Indonesia (PLN EPI) salah satu Subholding PLN mendapatkan izin untuk berniaga gas bumi. Bukan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Kementerian teknis yang mengatur tata kelola gas, izin didapatkan dari Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi dari sumber yang mengetahui lika liku niaga gas, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebenarnya menentang PLN EPI yang terjun langsung ke bisnis gas. Namun dengan lobi-lobi yang dilancarkan izin justru diberikan oleh BKPM.

Berdasarkan aturan yang ada, penetapan alokasi serta harga gas memang berada di Menteri ESDM sebagai Kementerian teknis, bukan di BKPM.

“Pak Menteri ESDM tidak setuju. Alokasi ada di kewenangan beliau. Kewenangan alokasi gas dan penetapan harga ada di pak Menteri ESDM. Punya perusahaan kalau tidak punya alokasi ya percuma,” kata sumber Dunia Energi di lingkungan pemeritahan yang mengatur sektor migas, Selasa (19/12).

Arifin Tasrif, menurut sumber Dunia Energi tersebut bahkan tidak begitu suka dengan proses pemberian izin kepada PLN EPI yang sangat kental dengan lobi politik.

PLN EPI bisa melakukan niaga gas bermodalkan SK Izin Usaha Niaga Gas Bumi dan Buatan dengan nomor izin 91200190805140001 yang diterbitkan pada Agustus 2023.

Sementara itu, Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI, menjelaskan fokus bisnis niaga gas PLN EPI nantinya adalah untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik.

“PLN EPI sesuai dengan dasar pembentukan dan juga arahan pemerintah sebagaimana tertuang dalam surat alokasi dan izin niaga gas bumi, berfokus pada pemenuhan kebutuhan energi primer (dalam hal ini gas dan LNG) untuk sektor kelistrikan,” ujar Mamit kepada Dunia Energi.

PLN EPI kata dia berfungsi untuk mengkonsolidasikan pemenuhan kebutuhan gas yang selama ini terpencar agar menjadi lebih efisien.

“Secara bertahap PLN EPI akan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pemenuhan kebutuhan energi primer di sektor kelistrikan melalui program gasifikasi, pengembangan LNG mini untuk pembangkit2 terpencil, CNG,” ujar Mamit. (RI)