GRESIK – PT Saka Energi Indonesia atau PGN Saka afiliasi dari PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menjamin keberlanjutan produksi migas di blok Pangkah.

Erry Affandi, Senior Manager Stakeholder Relations PGN Saka, menjelaskan perusahaan bakal mengoptimalisasi kegiatan operasional dengan beberapa kegiatan, salah satunya terutama pemboran yang diharapkan bisa mempertahankan level produksi.

“Tahun ini kita akan ada eksplorasi, jadi ada beberapa projek eksplorasi yang akan kita jalankan di tahun ini dan juga driling campaign. Kita sudah membor dua dari empat sumur disini (Pangkah) yang kita rencanakan,” kata Erry dalam paparannya di Onshore Processing Facility (OPF), Gresik, Jawa Timur (13/7).

Untuk bisa menekan laju penurunan produksi secara alami menurut Erry kegiatan eksplorasi lainnya juga digalakan. Bahkan manajemen mengeksekusi kegiatan eksplorasi dipercepat dari jadwal sebelumnya yang termasuk dalam Komitmen Kerja Pasti (KKP).

“Ada yang palling itu mudah-mudahan kita di awal semester II itu seismik 500 km itu kan KKP komitmen kerja pasti, Yang kita tarik lebih cepat. Sehingga diharapkan kita bisa lebih banyak. Mudah-mudahan semester II awal bisa terjadi karena apa kita lagi coba excercise supaya itu bisa efisien dan seefektif mungkin,” ungkap Erry.

Perusahaan bakal melakukan pengeboran deepening di Sumur UPB-12 untuk melihat potensi cadangan migas yang berada di bawah lapisan Kujung, yakni lapisan Ngimbang. Langkah itu diambil usai kegiatan pengeboran Sumur Sidayu-3ST di Lapangan Sidayu pada 2021 berhasil menghasilkan minyak lebih dari 3.000 barel per hari (bph) dari Lapisan Ngimbang. Pengeboran lanjutan itu diharapkan bisa mencapai lapisan yang berpotensi untuk mendapatkan cadangan migas yang progresif.

Berdasarkan data SKK Migas realisasi lifting dari Blok Pangkah mencapai 7.620 bph, lebih tinggi dari target APBN 2022 sejumlah 7.000 bph. Sementara itu capaian salur gas sebanyak 50,51 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih tinggi 120% dari target 33 MMSCFD.

PGN Saka mendapatkan perpanjangan kontrak blok Pangkah pada tahun 2019. Produksi gas di blok Pangkah dipasok langsung untuk kebutuhan gas PLN, melalui anak usahanya untuk pembangkit listrik di Gresik. Sementara gas LPG-nya didistribusikan untuk kebutuhan PT Pertamina Patra Niaga (PPN). Kemudian untuk minyak dibeli oleh Maspion yang biasa dilifting setiap empat minggu sekali.