JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyiapkan pembangunan Storage Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kawasan Pelabuhan Patimban.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina,  mengungkapkan dalam upaya mencapai ketahanan energi nasional, Pertamina terus memastikan aksesibilitas energi dapat terlaksana dengan baik di seluruh Indonesia, mulai dari wilayah perkotaan hingga wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Hal ini termasuk juga mendukung aksesibilitas energi untuk Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban.

Pembangunan storage BBM akan memberikan kemudahan dalam rangka mendukung seluruh aktivitas kendaraan, kapal, dan sarana operasi di Pelabuhan Patimban yang sudah mulai beroperasi. Melalui perhitungan yang sudah dilakukan, storage BBM ini juga akan jauh lebih efektif dalam melakukan pelayanan, melengkapi fasilitas yang sudah ada saat ini.

“Secara jangka panjang, ini adalah investasi yang baik bagi Pertamina dan bagi seluruh pelanggannya,” kata Nicke Widyawati, Senin (21/12).

Menurut Nicke, pembangunan storage BBM ini cukup strategis karena Pertamina selaku BUMN, menciptakan kehadiran negara untuk melayani kebutuhan operasi pelabuhan. Storage BBM ini pun akan memberikan aksesibilitas yang lebih dekat dan mudah dalam pelayanan secara langsung di Pelabuhan Patimban. Saat ini, daerah sekitar Pelabuhan Patimban mendapatkan distribusi BBM melalui storage di Tanjung Priok dan Balongan yang relatif lebih jauh.

“Selain memberikan dukungan energi dan memastikan pelayanan maksimal di Pelabuhan Patimban sebagai bentuk menjaga ketahanan energi nasional, harapan kami pergerakan aktifitas di Pelabuhan Patimban dan sekitarnya ini juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Nicke.

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, sebelumnya mengatakan Pertamina telah berperan untuk memenuhi kebutuhan energi di Pelabuhan Patimban dan sekitarnya dengan membangun storage BBM.

“Pertamina akan melakukan pembangunan dukungan energi bagi Pelabuhan Patimban dan sekitarnya. Pelabuhan Patimban yang akan terkondisi dengan jalan tol dan jalan kereta api ini diharapkan dapat meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri di sepanjang koridor utara Jawa. Sehingga perekonomian meningkat dan memberikan manfaat yang luas pada masyarakat,” kata Budi.(RI)