JAKARTA – Pertamina mulai melakukan injeksi perdana C02. Proses tersebut dilakukan di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM mengungkapkan injeksi CO2 bagian dari implementasi Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) ini pertama kali dilakukan di lapangan migas di Indonesia.

“Teknologi CCUS menjadi enabler yang mampu meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR sekaligus mengurangi emisi GRK secara signifikan,” ujar Tutuka, Kamis (27/10).

Menurut dia, injeksi CO2 dalam penerapan CCUS merupakan akselerasi untuk mendukung target produksi migas nasional 1 juta barrel dan 12 Juta Kaki Kubik Per Hari (MMscfd) tahun 2030 serta Net Zero Emission tahun 2060.

Oki Muraza, SVP Research Technology and Innovation Pertamina, menegaskan bahwa injeksi C02 merupakan realisasi kerja sama antara Pertamina (Persero), Pertamina EP, dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait ‘JOGMEC on CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project in Jatibarang Field.

“Hari ini kita melihat sejarah baru bagaimana CO2 diinjeksi untuk meningkatkan produksi sekaligus mengurangi emisi,” ujar Oki.

Penerapan teknologi CCUS merupakan komitmen Pertamina mendukung program Pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Implementasi injeksi CO2 akan menjadi tulang punggung Pertamina dalam meningkatkan produksi migas dan sustainability,” ungkap Oki.

Potensi dekarbonisasi tersebar di berbagai lokasi, di antaranya yang saat ini sedang dilakukan studi adalah Jatibarang, Sukowati, Gundih, Ramba, Subang, Akasia Bagus dan Betung. Secara total, potensi dekarbonisasi di seluruh area Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, di kisaran 15 juta ton carbon equivalen.

Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi, mengatakan injeksi C02 di Lapangan Jatibarang merupakan langkah awal implementasi CCS/CCUS kerja sama Pertamina dengan JOGMEC setelah melakukan studi bersama.

“Lapangan Jatibarang salah satu lapangan raksasa di Indonesia dengan total produksi telah mencapai 101.8 MMMbls, dan masih memiliki potensi cukup besar. Semoga dapat diproduksikan melalui CO2-EOR,” ujar Muharram.

Ia menambahkan, teknologi CCUS bisa mendorong peningkatan produksi dari cadangan migas di Lapangan Jatibarang.

Hiroshi Okabe, Direktur Reservoir Evaluation CCS Grup JOGMEC, mengatakan sangat terhormat bisa menyaksikan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang.

Ia menambahkan, perjanjian studi bersama yang ditandatangani di Bali pada bulan Agustus dan hanya dalam dua bulan, sudah bisa diimplementasikan.

“Pertamina dan JOGMEC bekerja sangat keras untuk mewujudkan injeksi CO2. Saya mengapresiasi Pertamina dan Pemerintah Indonesia atas dukungannya untuk injeksi karbon hari ini,” tandasnya.