JAKARTA – Pekerja PT Pertamina (Persero) resah. Di tengah berbagai masalah yang dihadapi perseroan, sang direktur utama, Nicke Widyawati justru lebih banyak melawat ke berbagai daerah dan luar negeri. Bukan untuk acara yang terkait dengan Pertamina, namun untuk menemani Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soermarno dan rombongan Kementerian BUMN.

Arie Gumilar, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), menyayangkan sikap Kementerian BUMN yang kerap mengikutsertakan direktur utama Pertamina dalam berbagai perjalanan yang dinilai bukan untuk kepentingan bisnis Pertamina. Padahal Pertamina saat ini sangat membutuhkan sosok direktur utama ditengah berbagai permasalahan yang tengah dihadapi perseroan. Salah satunya adalah semburan gas dan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 di Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi.

“Kalau dibilang menganggu, otomatis pasti ada.  Kami minta direksi fokus. Pertamina sedang diuji banyak,” kata Arie kepada Dunia Energi, Selasa (24/9).

Terbaru, Menteri Rini kembali mengajak Nicke ke lawatan luar negeri. Mantan direktur di PT PLN (Persero) itu menyaksikan perjanjian kerja sama antara PT INKA (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan perusahaan produsen kereta api Swiss Stadler Rail di Swiss beberapa hari lalu. Tiga perusahaan ini akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebelum ke Swiss, rombongan Kementerian BUMN, termasuk Nicke menyambangi Madagaskar sebagai tindak lanjut pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) 2019 di Bali pada Agustus lalu. Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian BUMN, pertemuan tersebut membahas potensi investasi BUMN di sektor mineral, bukan migas.

Menurut Arie, sebagai seorang yang berpengalaman, Rini seharusnya sudah paham betul bagaimana mengelola BUMN dengan profesional. Pertamina memiliki pekerjaan berat, selain sebagai BUMN yang bertugas mendulang keuntungan, di sisi lain Pertamina adalah penggerak perekonomian bangsa.

“Kami mau BUMN ini tugas selain menghasilkan profit juga harus mendorong perekonomian nasional. Dirut Pertamina urus Pertamina, tapi semua tergantung kebijakan menteri. Kalau tidak sesuai aturan dari awal kan mau bagaimana. Bu Rini harusnya bisa mengelola BUMN dengan profesional,” tegas Arie.(RI)