JAKARTA – Pesawat Air Tractor dikerahkan PT Pertamina (Persero) untuk memasok solar ke Palu, Sulawesi Tengah. Pesawat bertipe AT 802 berangkat dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara dan mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 09.05 WITA, Senin (1/10).

Pesawat membawa 4.000 liter solar untuk menyokong bantuan operasional pemulihan pasca bencana alam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Air Tractor merupakan pesawat khusus yang dioperasikan Pertamina untuk mendukung program BBM satu harga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3T.

“Pasokan solar dikirim dari TBBM Tarakan, Kalimantan Utara, sebagai bentuk aksi tanggap darurat Pertamina dalam upaya memaksimalkan pendistribusian BBM di Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami,” ujar Roby Hervindo, Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region VII Pertamina.

Pekerja Pertamina tengah mengisi solar ke pesawat khusus untuk diangkut ke Palu.(dok.foto Pertamina)

Gempa yang disertai tsunami telah meluluhlantakan Kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat (29/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (30/9) mencatat, korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai 832 orang.

Pertamina terus mengupayakan pelayanan BBM, khususnya solar di rumah sakit, fasilitas kelistrikan PT PLN (Persero) dan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

BBM jenis solar akan digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit, salah satunya RS Undata Palu yang tidak hanya menangani pasien sakit, tetapi juga korban gempa. Pengoperasian genset di rumah sakit sangat diperlukan untuk menangani pasokan listrik dan peralatan kesehatan.

Dilaporkan di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.

Selain, RS Undata, saat ini Pertamina juga telah mengirimkan BBM yakni Solar 2 ribu liter dan Premium 2 ribu liter untuk kebutuhan RS Parigi, melalui depot Poso.

“Kami berkoordinasi untuk mendatangkan mobil tangki industri. Saat ini sudah disalurkan 1.500 liter untuk RS Undata Palu, 2000 liter untuk Kantor PLN Area Palu dan 5.000 liter disalurkan ke Posko Basarnas Palu,” kata Roby dalam keterangan tertulisnya.

Demikian halnya dengan pasokan solar untuk genset raksasa milik PLN guna memulihkan pasokan listrik di sebagian wilayah Donggala dan Palu, yang Jumat sore lalu, padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah.

Menurut Roby, Pertamina telah menyuplai kebutuhan PLN ke PLTD Topoyo dan PLTD Pasangkayu di Sulawesi Barat, dengan mekanisme alih suplai dari Pare-pare. Sementara suplai ke PLTD Siboang di Sulteng, dipasok dari Toli Toli.

“Untuk PLTD lain di Palu, kami akan terus koordinasikan dengan PLN wilayah Sulutenggo untuk pengambilan BBM dari depot terdekat seperti Toli Toli, Poso dan Gorontalo,” ujar Roby.

Roby menambahkan Pertamina juga sedang melakukan pengisian ke Kapal SAR Kendari sebangak 20 ribu liter via TBBM Poso untuk kebutuhan penanganan bencana. Saat ini sedang dalam perjalanan AMT agen PT Meta Indah sebanyak 5 ribu liter untuk kebutuhan darurat genset-genset di Palu.

Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Bekang Kodam Merdeka untuk pengambilan BBM) untuk pengisian di Bitung/Gorontalo untuk selanjutnya dibawa oleh tim Kodam ke Palu.

“Kami mengupayakan seluruh pihak bisa mendapatkan pasokan solar, namun tetap prioritas pada layanan kemanusiaan, agar penanganan korban dan pemulihan pasca gempa teratasi,” kata Roby.(AT)