JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa mengimplementasikan rencana kegiatan Enhanced Oil Recovery (EOR) setelah nanti resmi menjadi pengelola Blok Rokan. Rencana EOR ditargetkan bisa disetujui pada November 2021, sehingga dengan PHR bisa langsung tancap gas.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, menegaskan pelaksanaan EOR menggunakan zat kimia (chemical EOR) menjadi salah satu isu utama yang dibahas pada masa transisi Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero). Pasalnya EOR menjadi salah satu upaya yang ditempuh Pertamina untuk menahan laju penurunan produksi sekaligus mencoba untuk meningkatkan produksi minyak Rokan.

Menurut Dwi, sejauh ini, transfer data dan model conversional chemical EOR sudah selesai. Sementara untuk pengadaan zat surfaktan (surfactant chemical) yang akan digunakan dalam kegiatan EOR disebutnya masih dalam proses.

“PoD (plan of development/rencana pengembangan) EOR ini sudah mencapai 55% dan ditargetkan pada November nanti mendapat approval,” kata Dwi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (16/7).

EOR boleh dikatakan sudah kadung wajib dilakukan Pertamina. Dalam Keputusan Menteri ESDM 1923K/10/MEM/2018. Beberapa kegiatan itu yakni studi EOR senilai US$ 4 juta, stage-1 CEOR 7 pattern US$ 247 juta, dan stage-1 steam flood Kulin atau Rantau Bais US$ 88,6 juta.

Dwi sempat mengungkapkan, salah satu potensi tambahan produksi minyak dari EOR yang cukup besar diharapkan datang dari Lapangan Minas, Blok Rokan. Mengacu data SKK Migas, Lapangan Minas akan menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dengan produksi mencapai 52 ribu barel per hari (bph) pada 2030.

Satu hal yang memang menjadi tantangan Pertamina adalah terkait kimia yang digunakan untuk EOR. Informasi sebelumnya yang diperoleh Dunia Energi menyebutkan bahwa Pertamina harus membayar jika mau gunakan kimia yang formulanya khusus dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Chevron.

Berdasarkan data yang diperoleh Dunia Energi formula komponen kimia tersebut dimiliki oleh anak usaha Chevron yaitu Chevron Oronite yakni berupa Surfactant-CS200B dan Surfactant-CS1500.

Jika mau memiliki formula kimia tersebut Pertamina diharuskan membeli dari Chevron Oronite. Secara verbal Chevron Oronite belum dapat memberikan formula atau struktur Komponen Chemical Surfactant-CS200B dan Surfactant-CS1500 dan akan menyampaikan jawaban terhadap permintaan harga surfactant pada Februari 2021 lalu hingga kini belum ada lagi progres negosiasi tersebut.(RI)