JAKARTA – Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES) melakukan perawatan fasilitas produksi secara besar-besaran. Ini membuat produksi migas dari blok OSES berhenti untuk sementara.

Fasilitas instalasi migas pada WK OSES 57% berusia di atas 30 tahun, sehingga instalasi Migas PHE OSES tidak dalam kondisi yang baik pada saat aset diserahterimakan dari operator Migas sebelumnya ke PHE OSES pada tahun 2018. Hal tersebut membuat PHE OSES harus melalukan perbaikan dan penggantian besar-besaran yang mengharuskan instalasi migas berhenti sementara (Planned Shutdown).

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meminta agar planned shutdown bisa dipersingkat sehingga cadangan migas bisa kembali segera diproduksikan.

“PHE OSES agar berpikir lebih dari biasanya dan tidak biasa, agar pada saat proses perbaikan tidak terjadi penurunan produksi migas yang signifikan. Diupayakan agar waktu Planned Shutdown dibuat sesingkat mungkin,” kata Tutuka dalam keterangannya, Selasa (22/8).

Dia menyatakan mendukung perbaikan dan penggantian pada Instalasi Migas yang rusak atau memiliki risiko tinggi. “Namun yang perlu diperhatikan adalah agar tidak terjadi penurunan produksi migas yang signifikan pada saat perbaikan dan penggantian tersebut,” ungkap Tutuka.

Tutuka pun menilai blok OSES masih memiliki yang potensi untuk bisa memenuhi kebutuhan gas.”Pemerintah juga mendukung dan menyampaikan bahwa Demand di daerah Cilegon masih banyak, sehingga sangat memungkinkan untuk produksi gas bumi dari PHE OSES terus dikembangkan. Namun perlu diperhatikan juga kesiapan Gas Processing Plant, jika produksi gas bumi sudah meningkat dan dapat mengalirkan kembali ke industri di Cilegon,” ujar Tutuka.

PHE OSES menjadi operator di Wilayah Kerja OSES mulai 6 September 2018 dengan kontrak Kerjasama bagi hasil Gross Split, dengan kumulatif produksi sampai dengan 31 desember 2022, untuk minyak sebesar 1.484,41 MMBO dan Gas sebesar 1.335,35 BCF. Adapun produksi aktual minyak (Aktual YTD) sebesar 17.511 Barel Per Hari (BPH) dan produksi aktual gas (Aktual YTD) sebesar 29 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Sementara itu, Wisnu Hindadari, Direktur Utama Pertamina EP, Regional 2 Subholding Upstream Pertamina, menyatakan dukungan pemerintah sangat berarti dalam mengembangkan blok OSES, terutama dari sisi perizinan.

“Dukungan dari Pemerintah khususnya dalam kepastian regulasi perizinan untuk PHE OSES dapat terus mengembangkan operasinya guna menjaga produksi migas tetap tinggi dan meningkat,” ujar Wisnu. (RI)