JAKARTA – Pemerintah memastikan bakal menggunakan sistem baru dalam pendistribusiak LPG 3 Kg bersubsidi mulai 1 Januari 2024. Kini persiapan untuk menjalankan kebijakan tersebut terus digenjot. Beberapa persiapan terus dilakukan mulai dari sosialisasi serta memastikan kesiapan infrastruktur pendukung.

Sejak 1 Maret 2023 Pemerintah secara bertahap telah melakukan registrasi atau pendataan konsumen pengguna LPG 3 kg di wilayah-wilayah yang telah terkonversi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian Program Pendistribusian LPG 3 Kg Tepat Sasaran di mana nantinya subsidi yang selama ini masih berbasis komoditas, berubah menjadi berbasis orang/penerima manfaat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke lapangan diantaranya ke pangkalan-pangkalan LPG 3 kg di Kota Cirebon, Jawa Barat.,

Christina Meiwati Sinaga, Koordinator Subsidi Bahan Bakar Migas, mengungkapkan berdasarkan hasil kunjungan ke 8 pangkalan LPG 3 kg di Kota Cirebon, secara umum pelaksanaan pendataan secara online oleh pangkalan telah berjalan dengan cukup baik. Beberapa pangkalan mengaku masih dalam tahap belajar menggunakan sistem ini, namun mereka tetap bersemangat meningkatkan kemampuannya. Temuan lainnya adalah adanya pangkalan yang belum berhasil melakukan registrasi karena terkendala email. Ada pula pangkalan yang melakukan input data tidak sesuai dengan logbook yang diisi secara manual.

“Ada masukan dari agen terkait pangkalan yang belum berhasil registrasi karena berbagai sebab, seperti email. Kita telah meminta agar Pertamina menindaklanjutinya. Kita juga meminta agar pangkalan dalam melakukan input data sesuai kenyataan di lapangan sehingga dapat diketahui gambaran konsumen yang sesungguhnya,” kata Christina, Jumat (19/5).

Nantinya monev tidak hanya dilakukan di daerah yang telah ditunjang oleh teknologi telekomunikasi yang bagus, tetapi juga di daerah remote atau daerah tertinggal. Rencananya, monev di daerah tertinggal ini akan dilakukan mulai Juni 2023.

“Kami sudah mempersiapkan solusi untuk daerah-daerah remote karena kita menyadari masih banyak daerah yang tertinggal. Rencananya kita akan mengirimkan surat ke PT Telkom untuk mengatasi masalah sinyal dan kalaupun nantinya belum teralisasi juga, kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina bahwa pendataan akan dilakukan oleh pangkalan secara manual dengan logbook dan setiap akhir bulan agen akan membantu memasukkan data ke sistem. Jadi data konsumen tetap dimasukkan ke sistem, hanya agak delay saja,” jelas Christina.

Sebagai informasi, pengguna LPG 3 kg adalah rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007 jo Perpres 70 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg dan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2019 jo Perpres 71 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian, & Penetapan Harga LPG untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air Bagi Petani Sasaran.

Tahapan pelaksanaan transformasi pendistribusian isi ulang LPG 3 Kg tepat sasaran, berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran dan Kepdirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran adalah Tahap I mulai 1 Maret 2023 berupa proses pendataan pengguna LPG 3 kg. Selanjutnya, pelaksanaan pembelian LPG 3 kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata dalam sistem berbasis web dan/atau aplikasi, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024.

Sebelum pemberlakuan pendataan ini, Pemerintah telah melakukan ujicoba di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Cipondoh (Kota Tangerang), Kecamatan Ciputat (Kota Tangsel), Kecamatan Ngalian (Kota Semarang), Kecamatan Batu Ampar (Kota Batam) dan Kecamatan Mataram (Kota Mataram).

Inggrid, Senior Analyst III PSO Monitoring & Verification PT Pertamina (Persero), menuturkan pangkalan LPG nantinya bakal menjadi tulang punggung keberhasilan program ini. ““Pertamina berupaya maksimal menjalankan penugasan ini. Koordinasi terus dilakukan untuk meningkatkan implementasinya agar sesuai target yang ditetapkan,” ujar Inggrid. (RI)