JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), emiten di sektor jasa dan pertambangan serta distribusi alat berat, melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung resmi menguasai 80,1 persen saham PT Suprabari Mapanindo Mineral. Kepemilikan saham mayoritas di Suprabari efektif berlaku seiring telah dipenuhinya seluruh kondisi prasyarat dalam conditional shares purchase agreement (CSPA) pada 23 Maret 2017.
“Sejalan dengan perkembangan dalam transaksi, termasuk pemenuhan seluruh kondisi prasyarat dalam CSPA, nilai transaksi berubah menjadi US$51,73 juta dari sebelumnya US$45,73 juta,” ujar Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors, pekan ini.
Suprabari yang memiliki cadangan 30 juta ton cooking coal, diproyeksikan akan memulai produksi satu juta pada tahun ini dengan kapasitas maksimal sebesar empat juta ton.
Tuah Turangga mengakuisisi Suprabari, perusahaan cooking coal yang memiliki tambang batu bara di Muarateweh, Kalimanatan Tengah itu dari Vasse Holding Pte, Ltd, Saiman Ernawan, Eddy Winata dan PT Cipta Olah Alam Lestari. CSPA sebelumnya telah ditandatangani pada Oktober 2016.
Tuah Turangga sendiri memiliki hak konsesi atas sembilan lahan tambang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 395,5 juta ton (combined reserve) dengan kualitas batu bara menengah hingga tinggi.
Konsensi tambang yang dimiliki dan dikelola anak usaha Tuah Turangga, seperti PT Prima Multi Mineral, PT Agung Bara Prima, PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan, PT Duta Sejahtera, PT Duta Nurcahya dan PT Piranti Jaya Utama.
Pada dua bulan pertama 2017, Tuah Turangga mencatat volume penjualan batu bara sebesar 1,44 juta, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1,15 juta ton.
Data operasional United Tractors, menyebutkan volume penjualan batu bara pada Januari 2017 mencapai 985 ribu ton dan Februari sebesar 457 ribu ton. Penjualan batu bara dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Tuah Turangga Agung.
Tuah Turangga sepanjang tahun lalu membukukan volume penjualan batu bara 6,8 juta ton sepanjang 2016, naik 41,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,6 juta ton.(AT)
Komentar Terbaru