JAKARTA- Kinerja rancak dperlihatkan PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi. Di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang kembali masuk Fortune Global 500. Dengan nilai pendapatan perusahaan sebesar US$ 41,47 miliar pada tahun buku 2020, Pertamina berada di posisi 287 dalam Fortune Global 500 tahun ini.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan pencapaian dalam Fortune Global 500 merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world classs company lainnya. Selain memantapkan langkah untuk dapat mencapai target pasar US$ 100 miliar pada 2024, manajemen dan pekerja Pertamina tetap fokus memberikan layanan kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder atas capaian (masuk Fortune Global 500) tersebut,” ujar Nicke dalam keterangan, Selasa (3/8).

Peringkat yang diraih Pertamina dalam Fortune Global 500 ini amat bergensi dan menjadi incaran semua perusahaan multinasional. Namun, pencapaian positif Pertamina ini masih dibawah raihan Fortune Global 500 pada 2013.

Saat masih dipimpin Direktur Utama Galaila Karen Kardinah Agustiawan, Pertamina berhasil menempati posisi 122 dalam daftar tersebut. Total pendapatan yang dibukukan Pertamina pada tahun buku 2012 mencapai US$ 70,9 miliar atau sekitar Rp659 triliun triliun dengan EBITDA Rp56,82 triliun dan laba bersih Rp25,89 triliun. Ini adalah kado istimewa bagi Hari Kemerdekaan ke-68 Indonesia. Padahal, Dirut Karen saat itu, menyatakan bahwa target masuk 100-an di FortuneGlobal 500 baru pada 2025.

Fortune 500 adalah sebuah daftar tahunan yang disusun Majalah Fortune. Daftar ini memuat 500 perusahaan swasta dan milik pemerintah dengan pendapatan bruto teratas di dunia. (DR)