JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu minyak dan gas bumi, mematok target penyelesaian konstruksi dua platform proyek pengembangan Lapangan Sidayu pada Desember 2020 mendatang.

Sesuai dengan persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD), pengembangan Lapangan Sidayu terdiri dari pembangunan dua wellhead platforms, yaitu Well-Head Platform C (WHP C) dan Well-Head Platform D (WHP D), production pipeline dan gas lift pipeline.

Susmono Soetrisno, Pjs Direktur Utama Saka Energi, mengungkapkan kedua platform Sidayu didesign sendiri oleh tim Saka Energi, mulai dari design struktur, platform detail, rekayasa, termasuk fasilitas di dalamnya. Design tersebut telah disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas produksi di Lapangan Sidayu, sehingga design tersebut dinilai paling optimum dan tepat dengan kondisi di lapangan.

“Komitmen efisiensi Capex dan Opex serta mempercayakan proyek migas ini ke sumber daya manusia domestik terbaik perusahaan merupakan bentuk nyata dalam mencari peluang dan menghadapi tantangan di era pandemi saat ini,” kata Susmono, Rabu (23/9).

Hingga saat ini perkembangan pekerjaan fabrikasi pembangunan 2 platform sudah mencapai progress 78%, dengan rencana sail away kedua platform pada November 2020, diikuti dengan instalasi platform yang ditargetkan selesai pada Desember 2020. Selanjutnya, akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru.

Pengembangan Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 7 km dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur.

Susmono mengatakan manajemen melakukan percepatan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek dari 17 bulan menjadi 12 bulan, dengan target first oil Lapangan Sidayu adalah di pertengahan tahun 2021.

Percepatan rencana penyelesaian proyek dilakukan dengan penyederhanaan terhadap design kedua platform tanpa mengurangi standar funsional dan kualitas platfom tersebut. “Dua platform ini juga cukup identik, sehingga dapat mempercepat dalam proses order material, equipment, fabrikasi dan sebagainya,” ujar Susmono

Proses review dan pekerjaan di lapangan juga dioptimalisasi agar bisa lebih cepat. Saka telah berkoordinasi dengan kontraktor dan EPC Contractor di lapangan. SDM Internal perusahaan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses kontruksi secara intensif agar proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan komitmen dan target waktu yang telah ditetapkan oleh manajemen. Untuk proses percepatan di lapangan, mulai dari review teknis, detail engineering, hingga proses fabrikasi.

Fabrikasi pembangunan platform atau anjungan lepas pantai ini dilaksanakan di Cilegon. Setelah fabrikasi platform selesai, proses selanjutnya adalah memindahkannya ke kapal tongkang (load out) dan diangkut menuju lokasi, Lapangan Sidayu. Pengangkutan platform dengan kapal tongkang inilah yang disebut dengan sail away. Setelah sampai di lapangan, akan dilakukan instalasi.

Susmono mengatakan salah satu hal paling kritikal dalam proses instalasi adalah heavy lift saat pemasangan jacket platform dengan berat lebih dari 200 ton dan pemasangan topside platform dengan berat lebih dari 500 ton, yang memerlukan kapal pengangkat atau crane ship. “Dengan segala tantangannya, proses ini sendiri ditargetkan selesai Desember 2020,” ungkap Susmono.

Lapangan Sidayu diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 7.000 barel per hari (bph) dan 3,9 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas di Pangkah PSC. Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.

Proyek Lapangan Sidayu ditujukan untuk menunjang ketahahan energi domestik, khususnya di area Jawa Timur. Saka masih memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke PJB Jawa Timur yang sumber gasnya dipasok dari Lapangan-Lapangan di Blok Pangkah.(RI)