BOJONEGORO – Produksi minyak Blok Cepu bertambah seiring dengan telah rampungnya proyek di Lapangan Kedung Keris yang dikerjakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Saat ini, produksi Kedung Keris sekitar 5.000 barel minyak per hari (bph) yang dapat ditingkatkan menjadi 10 ribu bph pada saat produksi puncak. Hasil produksi dari Kedung Keris mendukung keseluruhan produksi Blok Cepu, yang mana saat ini memproduksi lebih dari 25% minyak nasional dengan aman dan andal.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan proyek Kedung Keris merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berdampak langsung terhadap penambahan produksi Blok Cepu. Proyek Kedung Keris telah memberikan multiplayer effect ke Bojonegoro karena berperan menggerakkan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja selama pelaksanaan proyek

”Proyek Kedung Keris merupakan salah satu Proyek Strategis Utama Hulu Migas Nasional pada 2019-2027. Beroperasinya sumur Kedung Keris akan memberikan tambahan produksi migas nasional secara signifikan sebesar 5.000 bph setelah adanya evaluasi terhadap kinerja sumur,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/12).

Kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi proyek Kedung Keris dilaksanakan PT Meindo Elang Indah, sebuah perusahaan Indonesia. Proyek tersebut terdiri dari tapak sumur untuk operasi satu sumur, dan pipa bawah tanah berdiameter delapan inci, sepanjang 15 kilometer yang tersambung dengan Fasilitas Pengolahan Pusat Banyu Urip dengan total biaya investasi mencapai US$72 juta.

Proyek Kedung Keris dikerjakan sejak Juli 2017 dan direncanakan onstream pada Desember 2019, namun realisasinya dapat lebih cepat dan telah onstream sejak 22 November 2019.

Louise McKenzie, Presiden ExxonMobil Cepu Limited mengapresiasi berbagai pihak yang turut berkontribusi terhadap rampungnya proyek Kedung Keris. Exxon akan terus melakukan evaluasi kinerja sumur-sumur di Lapangan Kedung Keris untuk bisa mengoptimalkam produksi minyak di Blok Cepu.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, pemerintah Kabupaten Bojonegoro, mitra kami dan masyarakat tetangga yang telah mendukung proyek ini. Kami akan terus mengevaluasi kemampuan dan kinerja dari sumur Kedung Keris,” kata Louise.

Lapangan Kedung Keris ditemukan pada 2011, sekitar 15 kilometer sebelah timur Lapangan Banyu Urip. Berdasarkan evaluasi saat ini, diperkirakan cadangan minyak dari Lapangan Kedung Keris mencapai 20 juta barel minyak. Kedua lapangan tersebut terletak di Blok Cepu.(RI)