JAKARTA – Pemisahan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari entitas Holding Industri Pertambangan atau Mineral Industry Indonesia (MIND ID) diyakini akan rampung pada tahun ini.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama MIND ID mengungkapkan rencana pemisahan bisa direalisasikan tahun ini. Adapun persiapannya sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Pemerintah kata Hendi telah memberikan lampu hijau terkait rencana pemisahan Inalum dari MIND ID, sehingga proses pemisahan bisa langsung dikebut.

“Kita baru dapat sinyal bahwa izin prakarsa sudah disetujui oleh pemerintah, restrukturisasi dari Inalum dan pemecahan dari MIND ID sendiri akan kita lakukan di kuartal III dan kuartal IV tahun ini,” ungkap Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI belum lama ini.

Menurut Hendi dengan pemisahan ini maka MIND ID akan berperan sebagai investment holding. Sementara Inalum akan fokus menjalankan kegiatan operasional.

Pemisahan Inalum operating dari MIND ID sendiri merupakan bagian dari rencana Initial Public Offering (IPO).

Setelah berpisah dengan operasional Inalum, MIND ID bakal bertindak sebagai strategic holding company. Kepemilikan sahamnya masih akan dikuasai pemerintah 100%. Di bawah MIND ID, akan ada beberapa anak usaha, termasuk Inalum dengan porsi kepemilikan saham 100%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 65%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 65,9%, PT Timah Tbk 65%, dan PT Freeport Indonesia 51,2%.