JAKARTA – Setelah memulai pemancangan (piling) perdana fasilitas penyulingan minyak mentah Crude Distillate Upgrading (CDU) Project pada Februari 2021, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan saat ini tengah melakukan peremajaan peralatan di unit Residue Catalytic Cracking (RCC) untuk meningkatkan kapabilitas dan keandalan operasinya.

Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam proses pengolahan minyak bumi karena bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan melalui proses kimia, yaitu dengan bantuan katalis. Di Kilang Balongan yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tersebut, proyek revitalisasi RCC berada di area Jetty Propylene dan akan dieksekusi pada awal tahun depan.

Sebagaimana proyek RDMP Pertamina di seluruh Indonesia lainnya, RDMP Balongan juga dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).

Ifki Sukarya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, mengungkapkan tiga kegiatan utama proyek revitalisasi RCC, yaitu turn around, pembangunan new construction jetty, serta pengerukan area new construction jetty.

“Saat ini, dua heavy equipment Reactor Assy dan Orifice Chamber sedang dalam proses fabrikasi dan akan segera selesai. Begitu pula kolom prefabrikasi, main equipment, yang akan selesai bulan depan,” kata Ifki, Kamis (12/8).

Menurut Ifki, kegiatan tersebut akan diawali dengan penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti Reactor Assy, Orifice Chamber, dan Bypass Stack. Selain itu, dilakukan pula pembangunan jalan akses,, perbaikan tanah, serta perakitan cyclone regenerator.

Pada kegiatan new construction jetty, dilakukan pembangunan jetty (dermaga pencegah pendangkalan) baru, yang terdiri pekerjaan pengerukan area yang akan dibangun _jetty_, proteksi pada pipa-pipa yang sudah ada, dan pemancangan tiang pancang.

“Jetty ini sangat diperlukan dalam proyek revitalisasi RCC sebab berfungsi untuk memobilisasi peralatan berat, seperti Reactor Assy dan Orifice Chamber bila nanti telah selesai difabrikasi,” ujar Ifki.

Ifki menambahkan bahwa peningkatan kapasitas dan keandalan operasi unit RCC ini akan dapat menunjang optimasi produksi bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan. Hal itu tentu akan melengkapi proyek peningkatan fleksibilitas CDU yang nantinya dapat memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil).

Ifki mengatakan bahwa proyek RDMP Balongan bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD (juta barel per hari) menjadi 150 MBSD. Proyek ini juga akan menghasilkan _naphtha_ untuk proses lanjut dengan kapasitas produksi 11,6 MBSD, dari sebelumnya yang sebesar 5,29 MBSD.

Revitalisasi RCC ditambah dengan peningkatan fleksibilitas CDU pada proyek RDMP Balongan tidak hanya akan berkontribusi pada peningkatan marjin bagi perusahaan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Ifki menekankan, Pertamina melalui PT KPI terus merealisasikan target pengembangan kilang di seluruh Indonesia guna mewujudkan ketahanan energi nasional. RDMP Kilang Balongan merupakan salah satu proyek pengembangan yang terpenting dalam mengejawantahkan misi mulia tersebut.

“Kemajuan pembangunan fisik proyek RDMP Balongan telah terealisasi sebesar 23,50% pada Juli 2021. Dengan kemajuan signifikan ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai,” kata Ifki.(RA)