JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis terhadap kelanjutan proyek gas Masela. Apalagi Inpex Corporation, operator blok Masela, kemungkinan besar akan menyerahkan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) pada pekan ini. Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan untuk persetujuan PoD ditargetkan bisa diberikan Menteri ESDM paling tidak pada bulan ini.

“Bulan ini approval-nya menteri, sudah termasuk proses dari SKK Migas. SKK Migas mereview dan memberikan rekomendasi, lalu menteri approval,” kata Dwi di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (19/6).

Jika persetujuan bisa diberikan pada bulan ini maka revisi PoD pun seyogyanya bisa disodorkan ke pemerintah pada pekan ini.

Hufron Asrofi, Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, mengatakan Inpex maupun pemerintah sudah mencapai kesepakatan terkait poin-poin yang akan dituangkan dalam PoD. Hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) beberapa hari lalu di Jepang disela-sela pertemuan G20.

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, penandatanganan PoD akan dilakukan pada akhir Juni tepatnya pada 27 Juni mendatang. Persetujuan rencana pengembangan oleh menteri tersebut, bahkan akan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo. “Tergantung Inpex-nya. Mungkin hari ini (mengajukan revisi PoD), pekan ini submit,” kata Hufron.

PoD diberikan sesuai dengan usulan dari Inpex yang diajukan kepada SKK Migas. Setelah diteliti kemudian SKK Migas mengajukan kepada Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. “Jika sudah oke ya disetujui Menteri ESDM,” tukas Hufron.

Inpex sebelumnya sudah berkomitmen untuk menyerahkan revisi rencana pengembangan dalam waktu dekat.

Moch Nunung Kurniawan, Senior Specialist Media Relation Inpex Masela, Ltd, mengungkapkan HoA yang baru saja ditandatangani menjabarkan prinsip-prinsip dasar pengembangan proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Lapangan Abadi di Masela yang selanjutnya dituangkan dalam revisi PoD.

“Setelah HoA ini, Inpex akan mempersiapkan serangkaian dokumen yang diperlukan untuk penyerahan revisi PoD,” kata Nunung.

Beberapa poin utama HoA yang baru saja diteken kedua pihak, diantaranya jangka waktu kontrak atau (Production Sharing Contract/PfSC period), kondisi keuangan (financial condition), estimasi biaya (cost estimation), dan kesepakatan lain yang telah disepakati bersama sebelumnya antara Inpex dan otoritas pemerintah Indonesia untuk mendapatkan keekonomian proyek yang memadai.

Pengembangan hulu migas di Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun yang terdiri 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 MMSCFD gas pipa dengan target on stream di 2027.(RI)