JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan perlu dana besar untuk bisa memastikan ketahanan stok BBM yang selama ini dijaga. Sekarang ini rata-rata ketahanan stop BBM yang merupakan cadangan operasional perusahaan cukup untuk 21 hari.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan untuk menjaga ketahanan stok BBM rata-rata di 21 hari Pertamina perlu siapkan dana mencapai miliar dollar. “Untuk maintain cadangan 21 hari, dananya harus idle money. kami harus ada US$6,7 miliar,” kata Nicke di gedung parlemen beberapa hari lalu.

Menurut dia memang ada wacana yang meminta Pertamina untuk menambah cadangan BBM, namun diperlukan dana yang tidak sedikit untuk merealisasikannya. Sementara ditengah kondisi sekarang ini Pertamina kata Nicke tidak memiliki kemampuan finansial untuk menambah cadangan operasional tersebut.

“Kemarin kami hitung untuk bisa ke 30 hari butuh nambah lagi US$3 miliar. Tidak sanggup kami,” ujar Nicke.

Menurut dia sudah lumrah memang sebuah negara memiliki cadangan BBM nasional namun dalam praktiknya cadangan tersebut dikelola oleh negara bukan oleh perusahaan yang menanggungnya.

“Jadi cadangan harus ada, tapi ada alokasi dana untuk strategic fuel reserve. Yang ada di pertamina sebagai badan usaha itu cadangan operasi,” ungkap Nicke.

Meskipun hanya 21 hari, Nicke memastikan cadangan operasional tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. “Dengan sistem yang ada, cadangan operasi 21 hari itu sudah cukup,” tegas Nicke.

Berdasarkan data Pertamina hingga awal April ini, ketahanan stok BBM nasional untuk Pertalite adalah 16,5 hari dengan perkiraan konsumsi 73.338 Kiloliter (KL) per hari. Lalu BBM jenis Pertamax 37 hari dengan konsumsu per hari 21.774 KL. Untuk Pertamax Turbo dengan konsumsi 726 KL per hari ketahanan stoknya mencapai 61 hari.

Sementara untuk biosolar ketahanan stok 22 hari dengan konsumsi rata-rata 81.705 KL per hari. Kemudian Dexlite 2,4 hari dengan konsumsi 2.432 KL per hari serta Pertamina Dex ketahanannya mencapai 24 hari dengan konsumsi 1.185 KL per hari. Untuk Avtur atau bahan bakar pesawat ketahannya mencapai 31 dengan rata-rata konsumsi 8.619 KL per hari. (RI)