Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi sejumlah pejabat, termasuk Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana, meresmikan sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan vital di Sumatera Bagian Selatan di Palembang. (foto: Kementerian ESDM)

 

PALEMBANG– Pemerintah terus memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Selatan dengan menambah proyek infrastruktur di wilayah tersebut. Proyek vital infrastruktur kelistrikan tersebut terdiri atas Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Kota Barat-Gandus; 2.Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Kota Barat (1x60MVA), dan Gardu Induk (GI) 150 kV Gandus (2x60MVA).

“Proyek infrastruktur kelistrikn lainnya adalah GI 150 kV Kenten (2x60MVA) dan GI 150 kV Kayu Agung (1×60 MVA),” ujar Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam informasi di laman Kementerian ESDM, Minggu (31/3).

Menurut Jonan, gardu induk yang mendukung transmisi 275 KV akan selesai tahun 2019, sedangkan yang 500 KV paling lambat 2 tahun selesai. Dengan demikian, seluruh jaringan listrik di Sumatera akan menjadi satu, seperti di Jawa dan Bali. Pemerintah berupaya terus memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan makin efisien dan harga yang terjangkau. Apalagi, listrik adalah kebutuhan pokok masyrakat.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sumsel akan meningkatkan pasokan listrik wilayah dan menjaga keandalan, juga mendorong ekonomi setempat.

“Penyediaan listrik menjadi lebih efisien dimana terdapat penurunan susut sebesar 0,73% atau setara 5.415.683 kWh sehingga terdapat penghematan energi mencapai Rp 7,5 miliar,” katanya.

Secara khusus infrastruktur tersebut akan meningkatkan keandalan listrik Kota Palembang dengan terbentuknya Sistem Ring Gardu Induk 150 kV Kota Palembang yang terkoneksi dengan sistem 70 kV. Sehingga akan menjadi salah satu sumber suplai utama pertumbuhan listrik Palembang.

Secara finasial beroperasinya GIS 150 kV Kota Barat, GI 150 kV Gandus, dan GI 150 kV Kenten yang lebih dekat pusat beban membuat biaya pokok produksi lebih kompetitif, memperbaiki susut dan mutu tegangan di kota Palembang.

Peningkatan pasokan tenaga listrik tak hanya pembangunan pembangkit listrik semata namun yang juga penting adalah infrastruktur jaringan transmisi dan gardu induk yang merupakan bagian dari Proyek 35.000 MW.

Menurut Jonan, tugas pemerintah adalah memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi. Rasio elektrifikasi nasional yang akhir tahun 2018 sekitar 98,3% akan ditingkatkan menjadi 99,9% tahun 2019 ini.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, melaporkan bahwa keseluruhan proyek infrastruktur yang diresmikan ini telah mengikuti prosedur keselamatan ketenagalistrikan, yaitu dengan telah dikeluarkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk masing-masing infrastruktur kelistrikan.

Rida berharap rasio elektrifikasi atau perbandingan antara jumlah rumah tangga berlistrik dan total jumlah rumah tangga di Sumsel akan meningkat seiring dengan beroperasinya infrastruktur-infrastruktur kelistrikan ini.

“Rasio elektrifikasi di Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai angka 91%, sedangkan rasio elektrifikasi di Kotamadya Palembang adalah 99%, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 70%. Dengan peresmian ini, diharapkan rasio elektrifikasinya akan meningkat,” tandasnya. (RA)