JAKARTA- PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan tambang terintegrasi, mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2021 sebesar US$ 12 juta atau sekitar Rp172,8 miliar dibandingkan rugi US$ 21,9 juta (year-on-year/YoY).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, Senin (2/8), Indika mencatatkan pendapatan US$ 1,287 miliar, naik tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 1,28 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan (COGS) naik menjadi US$ 993,87 juta dari US$ 954,547 juta.

Di sisi lain, Indika bisa menurunkan sejumlah beban sehingga laba sebelum pajak mencapai US$ 101,72 juta dibandingkan rugi US$ 10,52 juta. Namun beban pajak yang tinggi US$ 72,86 juta baindingkan periode sama tahun lalu US$ 4,9 juta menggerus laba bersih periode erjalan menjadi US$ 28,85 juta ketimbang rugi US$ 15,73 juta. Dikurangi beberapa pos yang direklasifikasi ke laba rugi, total jumlah laba komprehensif periode berjalan US$ 32,19 juta dibanding rugi US$ 35,34 juta.

Sementara itu dari laba inti, yaitu laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, di luar keuntungan/kerugian non operasional dan pajak terkait (amortisasi aset tidak brwujud dan perubahan nilai wajar utang kontingensi periode 2021 dan 2020, serta keuntungan pembelian dengan diskon pada 2020), Indika mencatatkan laba inti US$ 55,77 juta naik signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 6,5 juta.

Laporan keterbukaan informasi Indika juga menyebutkan, total aset lancar perusahaan naik dari US$ 1,39 miliar menjadi US$ 1,54 miliar. Aset tidak lancar turun dari US$ 2,09 miliar menjadi US$ 2,06 miliar. Dengan demikian total aset perusahaan naik menjadi US$ 3,59 miliar dibandingkan US$ 3,49 miliar (Y-o-Y).

Adapun liabilitas tercatat naik menjadi US$ 2,7 miliar dibandingkan US$ 2,6 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat naik tipis dari US$ 867,29 juta menjadi US$ 888,18 juta. Dengan demikian, total liabilitas dan ekuitas sebesr US$ 3,59 miliar, naik dari US$ 3,49 miliar. (RA)