JAKARTA – Tren penurunan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) berlanjut. ICP periode Juni 2019 turun US$7,07 ke posisi US$61 per barel. ICP terakhir kali mengalami kenaikan pada April lalu.

ICP SLC juga mengalami penurunan menjadi US$ 61,84 per barel, turun sebesar US$ 7,21 per barel dari US$ 69,05 per barel.

Penurunan pergerakan harga minyak mentah utama di pasar internasional memang turun berikan dampak terhadap ICP.

Dalam laporan tim Harga Minyak Indonesia menyatakan terdapat pre-eliminary data di mana suplai minyak dunia pada bulan Mei 2019 diperkirakan meningkat sebesar 0,04 juta barel per hari menjadi 98,26 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, perlambatan pertumbuhan perekonomian global yang disebabkan oleh kekhawatiran pasar atas perang dagang AS-China yang berkepanjangan dan diperkirakan akan memperlemah perekonomian global serta berujung pada semakin menurunnya permintaan minyak mentah global.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Rystad Juni 2019, terdapat peningkatan proyeksi produksi Minyak Mentah Amerika Serikat pada akhir Desember 2019 sebesar 200.000 barel per hari menjadi 13,4 juta barel per hari.

Tingkat stok gasoline Amerika Serikat selama Juni 2019 cenderung naik dibandingkan dengan Mei 2019 dan untuk stok minyak mentah Amerika selama Juni 2019 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan Mei 2018, meskipun sedikit menurun di akhir  Juni 2019.

Terakhir, meningkatnya krisis politik di Venezuela dan sabotase atas fasilitas minyak di Libya serta keputusan Amerika untuk tidak memperpanjang waiver atas embargo ekspor minyak mentah Iran, berdampak pada semakin berkurangnya pasokan minyak mentah di pasar global.

Untuk kawasan Asia Pasifik, pergerakan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan minyak mentah yang dipicu oleh penurunan refinery margin di kawasan Asia.

Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2019 dibandingkan Mei 2019:

– Dated Brent turun sebesar US$ 7,02 per barel dari US$ 71,12 per barel menjadi US$ 64,10 per barel.
– WTI (Nymex) turun sebesar US$ 6,16 per barel dari US$ 60,87 per barel menjadi US$ 54,71 per barel.
– Basket OPEC turun sebesar US$ 7,19 per barel dari US$ 69,97 per barel menjadi US$ 62,78 per barel.
– Brent (ICE) turun sebesar US$ 7,26 per barel dari US$ 70,30 per barel menjadi US$ 63,04 per barel.(RI)