JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan delapan proyek hulu migas yang akan rampung pada tahun ini. Padahal pada awal 2019 ditargetkan ada 11 proyek hulu yang akan onstream tahun ini.

Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, mengatakan delapan proyek yang akan onstream antara lain lima proyek gas dan tiga proyek minyak dengan estimasi produksi gas mencapai 470 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan produksi minyak mencapai 10.500 barel oil per day (bopd).

“Prinsipnya semua berjalan on track. Namun angka pastinya, kami masih menunggu Q3 selesai dan outlook-nya seperti apa. Banyak kegiatan yang memang baru selesai tahapannya pada Q4,” kata Wisnu Jakarta, Senin (30/9).

Delapan proyek yang akan onstream di antaranya Suban Compression, Bukit Tua Phase-3, Buntal 5, Bison-Iguana- Gajah Puteri, Temelat, Panen dan Kedung Keris. Untuk proyek Suban Compression saat ini sudah 99%.

Hingga kuartal ketiga 2019, ada tiga proyek migas yang sudah onstream. Proyek proyek tersebut antara lain adalah Terang Siasun Batur (TSB) Phase-2 oleh Kangean Energy Indonesia pada 10 Maret 2019, Seng Segat  oleh EMP Bentu Ltd yang onstream pada 14 Mei 2019 dan Ario Damar Sriwijaya Phase-2 onstream pada 1 September 2019. Total investasi dari tiga proyek tersebut mencapai US$300 juta dengan rata-rata produksi 200 mmscfd.

Menurut Wisnu, lima proyek mengalami keterlambatan jadwal onstream hingga akhirnya diharapkan semua proyek bisa onstream pada kuartal IV.

“Selain itu, untuk proyek hulu migas, ada sekitar 40-an proyek yang sedang in progress. Periode 2019-2027 dan sifatnya dinamis, sehingga bisa ada perubahan jadwal onstream antara satu tahun fiskal ke tahun berikutnya. Info terkait hal tersebut updatenya, biasanya diketahui menjelang akhir tahun yang terkait,” kata Wisnu.(RI)