JAKARTA- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), menjelang pertemuan Federal Reserve AS November. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$ 7 atau 0,55 persen, menjadi menetap di US$1.266,60 per ounce.
Emas berada di bawah tekanan karena investor dalam proses konfigurasi ulang posisi perdagangan mereka dalam rangka untuk mengurangi risiko menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November.
Umumnya periode sekitar pertemuan FOMC sangat volatil dan para pedagang ingin menghindari kemungkinan-kemungkinan sesuatu yang mengejutkan.
Meskipun mereka bersiap, investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah sembilan persen untuk pertemuan November 2016 dan 74 persen pada pertemuan Desember.
Namun demikian, logam mulia dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,12 persen menjadi 98,61 pada pukul 17.45 GMT, namun analis mencatat bahwa pelemahan ini tidak sebanding dengan “rebalancing” yang diinduksi the Fed.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.
Sementara itu, sebuah laporan dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu menunjukkan penjualan rumah baru berada dalam ekspektasi pada 593.000 unit selama September.
Analis mencatat bahwa laporan ini mungkin telah menambahkan tekanan lebih lanjut terhadap logam mulia karena harga telah meningkat sebesar 6,7 persen.
Para pedagang juga sedang menunggu laporan pesanan barang tahan lama dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, dan laporan produk domestik bruto pada Jumat. (DR/ANT)
Komentar Terbaru