CHICAGO– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu (23/3) WIB) karena saham-saham AS turun tajam di tengah kekhawatiran pertumbuhan dunia.

Kantor berita Xinhua melaporkan, pada akhir sesi, emas yang paling aktif untuk penyerahan April naik US$5,00 atau 0,38%, menjadi ditutup pada US$1.312,30 per ounce.

Sementara itu logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun US$3 sen atau 0,19% menjadi ditutup pada US$15.407 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$12,70 atau 1,47%, menjadi berakhir di US$848,40 per ounce.

Data ekonomi terbaru dari salah satu ekonomi utama Eropa, Jerman, dan pandangan berhati-hati Federal Reserve (Fed) untuk ekonomi AS telah menyebabkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.

Indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor manufaktur Jerman turun menjadi 44,7 poin dari 47,6 poin pada Maret, penurunan tertajam sejak Agustus 2012, menurut indeks PMI awal yang diterbitkan pada Jumat (22/3).

Indikator utama Wall Street turun terutama di tengah data suram. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot lebih dari satu persen, Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq juga menurun secara signifikan.

Ketika pasar ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset yang nilai sebagai safe haven (tempat yang aman). Namun demikian, kenaikan harga emas lebih lanjut dibatasi oleh penguatan dolar AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,37 persen menjadi 96,71 pada pukul 1.27 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas. (RA)