JAKARTA – PT Chervron Pacific Indonesia (CPI) bertekad untuk kembali mendapatkan rig tambahan jelang alih kelola Blok Rokan ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)i pada 8 Agustus 2021. Nantinya rig tersebut bisa langsung digunakan PHR untuk melanjutkan kegiatan pengeboran.

Albert Simanjuntak, Managing Director of Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) dan Presiden Direktur CPI, mengatakan CPI sudah menyatakan akan melakukan pengeboran hingga akhir kontrak. Kebutuhan rig mendesak guna menekan turunnya produksi minyak di Blok Rokan.

Chevron mulai kembali mengebor di Blok Rokan setelah tidak ada kegiatan pengboran sejak 2018. Pengeboran pada masa transisi dilakukan sejak awal 2021. CPI menggunakan delapan rig untuk mengebor pada masa transisi.

“Kami mulai dengan satu rig tambahan dan hingga saat ini ada delapan rig yang operasi. Harapan kami bisa menambah satu rig lagi, sehingga menjadi sembilan sebelum serah terima kepada PHR selaku operator berikutnya. Dalam waktu relatif singkat ini sejak persetujuan untuk investasi kami dapatkan pencapaian ini merupakan yang sudah sangat baik,” ungkap Albert dalam diskusi CNBC TV Indonesia, Kamis (5/8).

Albert menjelaskan sejak Blok Rokan diputuskan untuk dikembalikan ke negara untuk kemudian diserahkan ke Pertamina, CPI bersama dengan SKK Migas dan PHR membangun satu rencana yang terintegrasi. Untuk mengebor sumur, baik dalam masa kontrak CPI dan dilanjutkan masa kontrak PHR. “Kemudian CPI menambah jumlah rig dan membantu Pertamina mempersiapkan rig-rig di lokasi yang kami siapkan, sehingga pada tanggal 9 Agustus, rig-rig Pertamina bisa langsung mengebor,” kata dia.

Selain itu material lainnya juga pendekatannya serupa. CPI bekerja sama dengan SKK Migas dan PHR untuk sebagian sumur-sumur yang akan dibor oleh PHR, materialnya CPI yang pesan dan menyiapkan dan selanjutnya akan digunakan PHR.

“Demikian juga kontrak-kontrak jasa yang dibutuhkan PHR, kami bantu. Kami juga bekerja sama dengan PHR menyiapkannya. Dengan demikian walaupun ada pergantian operator dari tanggal 8 Agustus ke 9 Agustus berjalan seamless, seolah-olah operatornya tidak berganti,” kata Albert.(RI)