JAKARTA – Kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) resmi dinamakan FSRU Jawa Satu yang rencananya akan mulai melakukan pengolahan gas pada Maret 2021 mendatang.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina,  mengungkapkan kapal ini akan meregasifikasi Pasokan LNG yang berasal dari BP Tangguh dimana commissioning unit regasifikasi kapal FSRU akan dilaksanakan pada Maret 2021. Selanjutnya akan dilakukan pengiriman gas melalui pipa sepanjang 21 km ke PLTGU Jawa-1 yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.

Nicke mengatakan kemajuan proyek PLTGU 1 semakin lengkap dengan kehadiran FSRU yang sudah selesai dibangun di Busan, Korea Selatan. Pembangunan terminal kapal apung yang akan diintegrasikan dengan PLTGU Jawa 1 tersebut sudah dimulai sejak Desember 2018. Prosesnya kemudian dilanjutkan dengan pemotongan baja pertama yang dilaksanakan pada April 2019 di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI) yang berada di Busan, Korea Selatan.

Kapal direncanakan mengarungi lautan dan akan memasuki perairan Indonesia pada Januari 2021. Kegiatan tersebut dapat terwujud berkat dukungan penuh dari seluruh pemegang saham yang bersinergi secara optimal.

“Ini akan jadi momentum bersejarah dalam pengembangan industri energi terutama dalam keberlanjutan energi di Indonesia,” kata Nicke, Rabu (16/12).

FSRU Jawa Satu sebelumnya juga telah sukses melakukan sea trial dan gas trial. “Mewakili seluruh pemegang saham, saya berikan nama Kapal FSRU ini Jawa Satu. Saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada semua pihak yang telah berhasil mewujudkan FSRU Jawa Satu sebagai bagian yang terintegrasi dengan proyek PLTGU Jawa 1,” ujar Nicke.

Kapal FSRU Jawa Satu tersebut memiliki kapasitas kargo penyimpanan liquefied natural gas (LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Heru Setiawan sebagai Chief Executive Officer PT Pertamina Power Indonesia menjelaskan bahwa listrik yang dibangkitkan oleh PLTGU Jawa-1 akan dikirimkan ke gardu induk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Cibatu Dua, Kabupaten Bekasi.

“Melihat kemajuan proyek serta dukungan dari semua pihak, kami yakin dapat memenuhi target operasi komersial pada Desember 2021 mendatang,” jelas Heru Setiawan sebagai Chief Executive Officer PT Pertamina Power Indonesia.

Pengerjaan proyek PLTGU 1 terintegrasi ini juga dilaksanakan secara kemitraan dalam setiap tahapnya. Dalam tahap teknis dan perizinan, konsorsium bekerjasama dengan Poyry, Kwarsa Hexagon, Tigenco, WP, Royal, Haskoning, dan B&V. Untuk tahap EPC, OEM FSRU bekerjasama dengan Samsung C&T, Samsung Engineering, General Electrics, Meindo, dan Samsung Heavy Industries. Sementara untuk aspek legal bekerjasama dengan Latham & Watkins, Shearman & Sterling dan Widyawan. Sedangkan terkait aspek keuangan bekerjasama dengan ING, Marsh, Tugu Pratama Indonesia, PwC dan para lenders.(RI)