JAKARTA – Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kompetisi Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2019 akan diikuti oleh lebih dari 200 peserta. Nantinya, para pemenang PSBE 2019 akan diikutsertakan ke ajang kompetisi tingkat ASEAN maupun global di bidang efisiensi energi.

“Pada 2018 PSBE diikuti oleh sebanyak 112 peserta. Pada tahun ini kami harapkan bisa naik 1,5 kali lipat dsn banyak yang ikut dalam kategori bangunan gedung hemat energi. Sebab tahun kemarin masih sedikit, dibandingkan dua kategori lainnya,” kata Hariyanto, Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, di Jakarta, Rabu (3/7).

Hariyanto mengatakan, penghargaan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2012 dengan bertujuan, yaitu untuk memberikan apresiasi dan penghargaan atas keberhasilan penerapan efisiensi dan konservasi energi di sektor bangunan dan industri, memperoleh gedung dan industri yang dapat menjadi contoh bagi pengelola gedung dan industri lainnya dalam penerapan penghematan energi, dan menjaring peserta ASEAN Energy Award tahun selanjutnya.

Melalui penghargaan ini, Indonesia memperoleh banyak prestasi di tingkat ASEAN bahkan di tingkat global. Di tingkat ASEAN pada tahun 2019, satu gedung pemerintahan, yaitu Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta dua industri, yakni PT Pupuk Kaltim dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ berhasil memperoleh penghargaan Winner. Di tingkat global, PT Pupuk Kaltim juga memperoleh Winner pada the 2019 Clean Energy Ministerial (CEM) Energy Management Leadership Awards.

PSBE 2019 terbagi atas tiga ketegori besar yaitu pertama bangunan gedung hemat energi dan kedua manajemen energi pada industri dan bangunan gedung, serta ketiga adalah kategori penghematan energi pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Salah satu ajang internasional yang akan diikuti oleh pemenang PSBE 2019 adalah ASEAN Energy Award 2020.

Dengan adanya kompetisi tersebut diharapkan semangat dalam menciptakan teknologi hemat energi akan semakin banyak tercapai. Untuk kategori bangunan terdapat kriteria umum di mana akan dinilai bangunan gedung hijau, bangunan gedung baru, bangunan gedung tropis serta inovasi khusus lainnya.

“Selain itu perkantoran, perpustakaan, pertokoan, hotel dan rumah sakit juga berkesempatan untuk menunjukkan inovasi efisiensi energinya,” tandas Hariyanto.(RA)