JAKARTA – ENI melepas sebagian hak partisipasi (PI) ENI East Sepinggan Ltd di Blok East Sepinggan. ENI menjual 20% PI kepada Neptune Energy East Sepinggan BV,  anak usaha Neptune Energi Group Limited.

Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan telah menerima laporan perpindahan PI East Sepinggan. Transaksi penjualan PI ENI dilakukan untuk mendapatkan dana segar.

“Dia (ENI) cuma laporan saja bahwa sudah melepas (sebagian PI), biasanya masalah dana. Itu B to B, jadi kami tidak ikut campur,” kata Fatar Yani ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (19/9).

East Sepinggan tetap akan dikelola oleh ENI sebagai operator. Hanya saja kini kepemilikan PI ENI di Blok East Sepinggan berkurang dari 85% menjadi 65%. Sisanya, dikuasai PT Pertamina Hulu Energi 15% dan Neptune 20%.

Blok East Sepinggan adalah blok migas pertama yang beralih skema kontraknya dari cost recovery menjadi gross split.

ENI dalam keterangan resminya menyebut  aksi korporasi di East Sepinggan akan membantu upaya penyelarasan pengembangan Lapangan Merakes dengan Lapangan Jangkrik.

Kesepakatan jual beli PI East Sepinggan juga sesuai dengan strategi unik ENI, yakni dual exploration model atau monetisasi lebih awal dari hasil eksplorasi untuk mengoptimalkan supply chain dan mengurangi biaya.

Claudio Descalzi, Direktur Utama ENI,  menuturkan, dalam mengembangkan blok migas, ENI menggunakan model dual exploration yang merupakan model konsolidasi bagi ENI. Sehingga, ENI beroperasi secara berbeda, yakni dengan transaksi tunai, barang, atau pertukaran, yang sudah berjalan baik dan didukung hasil eksplorasi yang cukup bagus.

“Terkait (pelepasan saham) Merakes, kami tidak bicara dampaknya. Jelas, dampaknya adalah pengurangan modal belanja dalam pengembangan proyek di masa depan,” kata dia.

Neptune Energy dalam keterangan resminya menyebutkan, kesepakatan dengan ENI tidak hanya mengalihkan kepemilikan PI sebesar 20% di Blok East Sepinggan ke perusahaan. Kesepakatan ini juga mencakup pengalihan PI sebesar 30% di Blok East Ganal yang juga dioperasikan ENI. East Ganal adalah salah satu blok eksplorasi yang dimenangkan oleh ENI dalam lelang blok migas 2018. Seluruh proses transaksi ini diharapkan bisa dirampungkan pada kuartal keempat 2019.

Jim House, Direktur Utama Neptune, menjelaskan akuisisi saham ini memberikan manfaat untuk jangkan pendek dan panjang. Hal ini mengingat, Lapangan Merakes akan beroperasi dalam waktu dekat. Sementara Blok East Ganal memberikan prospek eksplorasi jangka panjang di Kutai Basin bagi perusahaan.

“Ini dari sisi strategi, merupakan kesepakatan penting bagi Neptune, utamanya untuk memperkuat posisi kami di Indonesia dan mendapatan potensi pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Jim.

Kemitraan ENI dan Neptune memang cukup baik. Selain di East Sepinggan dan East Ganal, kedua perusahaan telah bermitra di Blok Muara Bakau. Di blok migas tersebut, ENI memegang hak partisipasi sebesar 55% sekaligus sebagai operator, sementara Neptune memiliki saham 33,34% dan sisanya PT Saka Energi Muara Bakau mempunyai 11,66%.

Keduanya bersama PT Pertamina (Persero) baru saja memenangkan lelang Blok West Ganal yang juga terletak di Kutai Basin, Kalimantan Timur seperti Blok Muara Bakau dan Blok East Sepinggan. Di blok ini, ENI memegang PI sebesar 40% sekaligus sebagai operator, Neptune Energy 30%, dan Pertamina 30%.

Sementara itu, Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM menyatakan sampai saat ini Kementerian ESDM belum menerima laporan resmi tentang peralihan saham di blok East Sepinggan maupun East Ganal.

“Belum, saya belum terima informasinya. Harusnya lapor ke pemerintah,” kata Arcandra.(RI)