JAKARTA – Bisnis logistik PT Pertamina (persero) yang dijalankan oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) bakal menggenjot usahanya di pasar luar negeri. Hal ini dilakukan untuk bisa mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang dikejar perusahaan.

Yoki Firnandi, CEO PIS, menjelaskan bahwa untuk di pasar domestik, bisnis logistik energi yang dijalankan oleh Pertamina sudah cukup stabil ini bisa dilihat dari kemampuan armada untuk melayani kebutuhan logistik dalam negeri.

“Kita melihat celah di luar bagaimana dengan positioning kita sebagai bagian dari Pertamina Energy Company, kita punya keunggulan bersaing. nama pertamina itu untuk di kawasan diakui, yang berarti akses kita ke market, mereka lebih percaya ke kita, ke pendanaan, yang datang dengan reputasi itu,” jelas Yoki dalam Bloomberg CEO Forum, Rabu (6/9).

Selain itu potensi pasar di luar negeri juga terus tumbuh secara signifikan seiring dengan peningkatan kebutuhan energi.

Yoki menjelaskan bahwa manajemen memprediksi produksi gas ini akan terus tumbuh, khususnya di kawasan middle east (Timur Tengah) dan juga North America. yang suka atau tidak suka membutuhkan sarana transportasi.

“Diprediksi 2028 dunia akan ada shortage kurang lebih hampir 30% dari kebutuhan angkutan. Artinya bagaimana kami menangkap peluang ini dengan tentunnya melakukan investasi, kami sedang bekerja ke sana,” kata Yoki.

PIS kata Yoki juga cukup percaya diri untuk bersaing di luar negeri karena sudah memiliki basis yang kuat untuk urusan logistik yang telah berpengalaman bertahun-tahun mendukung pengangkutan Pertamina yang jalur logistiknya merupakan salah satu yang terumit di dunia.

“Sumber keunggulan kita bersaing dibanding mungkin perusahaan swasta yang belum tentu punya group atau induk yang punya muatan kayak kita, artinya risiko kita juga lebih rendah,” ujar Yoki.

Hingga kini total armada yang dimiliki PIS menapai 750 kapal dimana 98 diantaranya adalah kapal milik. Selain kapal milik, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang dapat disewa melalui e-chartering dengan total 26 rute internasional.

Untuk bisa mendukung pencapaian target tumbuh, termasuk di pasar internasional PIS menargetkan penambahan kapal milik sebanyak 50 kapal hingga tahun 2027.

“Ada beberapa kapal kami yang sudah tua yanng perlu juga kami remajakan. jadi ada 50an lebih kapal berbagai macam jenis, baik itu untuk minyak mentah, untuk LPG, LNG termasuk di dalamnya,” ungkap Yoki. (RI)