MUARA ENIM – Pemerintah meresmikan dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang di Sumatera Selatan. PLTU Banjarsari 2×110 MW dan ground breaking PLTU Mulut Tambang Banko Tengah 2x620mw (Sumsel 8), Muara Enim, Sumatera Selatan.

Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan jika dilihat dari kapasitasnya kedua PLTU ini merupakan PLTU Mulut Tambang terbesar. “Dilihat dari kapasitasnya, kedua PLTU ini adalah PLTU Mulut Tambang pertama terbesar di ASEAN,” ujar Sudirman, sesaat sebelum meresmikan PLTU Sumsel 8 dan PLTU Banjarsari di Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (7/11)

PLTU Sumsel 8 atau Banko Tengah, yang terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, berkapasitas 2 x 620 megawatt (MW). Pembangkit listrik ini dibangun tanpa Jaminan Pemerintah (Government Guarantee). PLTU ini akan memanfaatkan batu bara yang ada di lokasi tambang batu bara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA), di Muara Enim, dengan menggunakan teknologi subcritical pada boiler-nya sehingga akan lebih ramah lingkungan.

Sedangkan, PLTU Banjarsari yang terletak di Lahat, Sumatera Selatan, berkapasitas 2 x 110 MW. Pembangkit listrik ini dibangun oleh PTBA, bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), dengan memanfaatkan bahan bakar batu bara dari tambang Muara Tiga Besar Selatan Milik PTBA.

Dua pembangkit baru ini akan menambah pasokan dan meningkatkan keandalan listrik di Sumatera. Selain itu, pembangunan PLTU ini pun merupakan bagian dari upaya diversifikasi pembangkit non BBM, sehingga mampu menurunkan biaya pokok penyediaan listrik yang berpengaruh pada pengurangan subsidi listrik.

Melalui kedua proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kelistrikan di daerah Sumatera Selatan khususnya dan wilayah Sumatera pada umumnya sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.(AF)